Jakob Oetama Wafat

Kisah Kang Maman Diberangkatkan Haji oleh Jakob Oetama: 40 Hari di Mekkah Diberi Uang Saku Dollar

Tak hanya dibiayai tiket dan akomodasinya, Jakob Oetama juga memberikan uang saku harian selama 40 hari.

Editor: Didik Triomarsidi
instagram/maman
Jakob Oetaman dan Maman Suherman 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kebaikan pendiri Kompas Gramedia dan Pimpinan Umum Harian Kompas, Jakob Oetama (88) semasa hidup masih membekas di hati Maman Suherman.

Sebagai orang yang pernah berkarier di Kompas Gramedia, Maman Suherman atau yang akrab disapa Kang Maman itu rupanya merasakan kebaikan seorang Jakob Oetama.

Ia masih ingat betul saat dirinya diberangkatkan haji oleh almarhum.

Tak hanya dibiayai tiket dan akomodasinya, Jakob Oetama juga memberikan uang saku harian selama 40 hari.

Penghormatan Terakhir untuk Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia Palmerah

Jenazah Jakob Oetama Disemayamkan di Gedung Kompas Gramedia

Kisah itu dibagikan oleh Maman Suherman di akun Instagramnya, Rabu (9/9/2020).

Tampak ia memposting Jakob Oetama sedang berdiri di sebuah halaman rumput.

Jakob Oetama mengenakan kemeja putih dan celana panjang.

Ia tampak tertawa kepada seorang pria yang ada di depannya.

Tampaknya pria itu adalah Maman Suherman.

Maman Suherman yang merupakan alumni jurusan Ilmu Kriminologi Universitas Indonesia ini pernah menjadi jurnalis pada tahun 1998 sebagai reporter.

Ia juga sempat menjabat sebagai pemimpin redaksi di Kelompok Kompas Gramedia, namun kemudian berhenti pada tahun 2003.

Rupanya saat memimpin redaksi itulah Maman Suherman diberangkatkan haji oleh Jakob Oetama.

Hadiah itu dikarenakan media yang dipimpin Maman Suherman bisa melewati target.

"Ketika media yg saya pimpin melewati target, Pak Jakob Oetama bertanya, "Kamu mau (hadiah) apa? "

Ibu Evie Fadjarie, Direktur Gramedia Majalah nyeletuk, "Dia senangnya naik haji, Pak. "

Saya pun memberanikan diri menjawab, "Naik haji, Pak. "

"Setuju. Berangkatlah. "," tulis Maman Suherman di caption.

Rupanya Maman Suherman juga mendapatkan sejumlah fasilitas selama berhaji 40 hari itu.

"Dan saya tidak cuma dibiayai tiket plus akomodasi, tapi diberi uang saku harian sebagaimana reporter bertugas.

Empat puluh hari di Tanah Suci, saya mendapat uang saku Dinas Luar Negeri berbentuk mata uang dolar Amerika dari beliau," tulisnya lagi.

Maman Suherman pun menyebut Jakob Oetama sebagai panutannya.

"Selamat jalan, Guru sekaligus panutanku dalam dunia penulisan dan Jurnalisme Damai," tulisnya.

Diberitakan sebelumnya, Jakob Oetama (88) meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB.

Rencananya, jenazah Jakob Oetama akan dibawa ke rumah duka di Jalan Sriwijaya 40, Kebayoran Baru, Jakarta untuk melakukan ibadah misa.

Dari rumah duka, jenazah Jakob Oetama dibawa ke tempat persemayaman di Gedung Kompas Gramedia.

Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931.

Jakob Oetama mengawali karirnya pertama kali menjadi seorang guru.

Namun, dia kemudian memilih jalan sebagai wartawan hingga kemudian mendirikan jaringan media terbesar, Kompas Gramedia bersama rekannya, PK Ojong.

Dirawat Sejak 22 Agustus

Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Ronald Reagen mengatakan, almarhum pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama (88) dirawat sejak tanggal 22 Agustus 2020.

Sejak awal masuk RS Kelapa Gading, Jakob Oetama berada dalam kondisi kritis.

“Bapak pada saat 22 Agustus dirawat di kami. Pada awal kondisi kritis dan lemah. Kita lakukan perawatan maksimal,” kata Ronald saat diwawancarai Kompas TV di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Rabu (9/9/2020).

Keadaan Jakob Oetama sempat membaik selama perawatan.

Namun, kondisi Jakob Oetama memburuk karena faktor usia yang tua dan kesehatan yang menurun.

Dokter Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Felix Prabowo Salim mengatakan kondisi awal Jakob Oetama saat masuk rumah sakit sudah mengalami gangguan multiorgan.

Faktor usia dan penyakit komorbid memperburuk kondisi Jakob Oetama.

“Selama perawatan sempat sebenernya naik turun, di mana selama perawatan hampir lebih dari dua minggu sempat perbaikan dan terjadi penurunan, hanya pada saat-saat terakhir karena faktor usia dan kondisi semakin memburuk akhirnya beliau meninggal,” ujar Felix.

Pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading telah melakukan swab test kepada Jakob Oetama.

Hasil Swab Test Jakob Oetama dinyatakan negatif.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Cerita Kang Maman Diberangkatkan Haji oleh Jakob Oetama: 40 Hari di Tanah Suci Saya Diberi Uang Saku,

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved