PSBB Total di Jakarta
PSBB Total di Jakarta, dari Polemik, Sindiran 3 Menteri Jokowi hingga Kritik Tajam Partai Gerindra
Tiga menteri Joko Widodo ini menilai penerapan kembali PSBB Total di Jakarta bisa berdampak pada ekonomi yang saat ini sudah mulai bergeliat.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - PSBB Total di Jakarta bakal diterapkan awal pekan depan, banyak reaksi yang mengiringi penerapan program ini.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan untuk menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total menuai respons banyak pihak.
Bahkan, respons itu datang dari tiga menteri ekonomi Kabinet Indonesia Maju.
Tiga menteri Joko Widodo ini menilai penerapan kembali PSBB bisa berdampak pada ekonomi yang saat ini sudah mulai bergeliat.
• PSBB Total di Jakarta Mulai Minggu Depan, Kabupaten Bekasi Masih Terapkan PSBB Proporsional
• PSBB Total di Jakarta Bakal Tekan Saham Gabungan, Namun 2 Sektor Ini Diramal Bakal Raup Untung Besar
• Kekhawatiran Bos Lion Air ketika Anies Baswedan Berlakukan PSBB Total di Jakarta
Selain itu, kritik tajam datang dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arif Poyuono terkait penerapan kembali PSBB.
Lalu bagaimana tanggapan mereka terkait penerapan kembali PSBB di Jakarta?
1. Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai, pengumuman pemberlakuan PSBB total oleh Anies berimbas pada pasar keuangan.
Menurutnya, kebijakan penerapan kembali PSBB yang diumumkan Anies pada Rabu (9/9/2020) menyebabkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Diketahui, pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB, IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin.

Padahal, sebelumnya, kata Airlangga, kinerja indeks saham sudah mulai bergerak ke arah positif.
"Beberapa hal yang kita lihat susah menampakkan hasil positif berdasarkan indeks sampai dengan kemarin," ujar Airlangga seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
"Hari ini masih tidak pasti karena announcement Gubernur DKI tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," jelasnya.
Menurut Airlangga, keputusan Anies untuk menarik rem darirat sangat berpengaruh terhadap perekonomian.
Sebab, lanjut dia, kinerja perekonomian tak hanya dipengaruhi oleh kondisi fundamental, namun juga kepercayaan masyarakat dan publik.