Tempat Bersejarah di Kalsel

Kereta Pertama di Borneo Ada di Kotabaru, Dikenal sebagai Kereta Hantu

Tak hanya di Jawa, ternyata kereta api pernah juga ada di Kalimantan, tepatnya di Kotabaru di masa penjajahan Belanda.

Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Eka Dinayanti
KITLV, tropen museum⁣⁣
Jaringan kereta api terbangun dengan baik di masa penjajahan Belanda. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASN - Tak hanya di Jawa, ternyata kereta api pernah juga ada di Kalimantan, tepatnya di Kotabaru di masa penjajahan Belanda.

Jaringan kereta api terbangun dengan baik di masa penjajahan Belanda.⁣

Lancarnya pengiriman hasil bumi ke pasaran akan berpengaruh pada masuknya pundi-pundi uang ke kas pemerintah kolonial.⁣⁣
⁣⁣
Menurut Mansyur, S.Pd, M.Hum, dosen Pendidikan Sejarah Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, pemerintah kolonial Hindia Belanda mau tidak mau harus membangun jaringan rel kereta api di Jawa.

Pesanggrahan Belanda ini Berlokasi di Salah Satu Ekowisata di Kalsel

Garasi Mobil Ambtenar Belanda di Desa Mandiangin Tahura Banjar Kalsel

Sanatorium Mandiangin Banjar Kalsel, Tempat Perawatan Penderita TBC di Masa Hindia Belanda

Ini adalah sebuah keharusan, karena banyak hasil bumi yang harus diangkut ke kota-kota pelabuhan sesegera mungkin agar bisa terjual dan uang pajaknya bisa segera masuk ke kas pemerintah.⁣⁣
⁣⁣
Mengenai keberadaan kereta api di Borneo, dalam buku Onze Koloniale Minjnbouw De Steenkolonindustria, R.J Van Lier menulis kereta paling awal ada di Nusantara adalah di Kalimantan Selatan di Tambang Batubara Oranje-Nassau tahun 1848 yang awalnya disebut galeri pertambangan.⁣⁣
⁣⁣
Dalam perkembangannya, kata dia, kereta api untuk pertambangan diadakan di Pulau Laut.

Investor bekerjasama Perusahaan Tambang Pulau Laut (De Steenkolen-Maatschappij Poeloe Laoet), membangun jalan angkut sepanjang 5 kilometer dari daerah Sembelimbingan ke Pelabuhan Stagen.

⁣⁣ Lokomotif kereta yang dipakai di Pulau Laut yakni lokomotif uap E1060 berbahan bakar batu bara.⁣⁣
⁣⁣
Warga setempat di Pulau Laut menyebut kereta api itu sebagai kereta hantu.

Pasalnya mereka sangat takjub melihat kereta yang bergerak dengan mesin dan memiliki lokomotif panjang.⁣⁣
⁣⁣
Kemudian takjub melihat rel kereta tambang atau spoor-weg, melalui jalan di perumahan penduduk yang berada di sekitar lokasi pertambangan.

Warga juga terperangah melihat kereta api dengan muatan banyak akhirnya bisa melewati satu jalur sungai dan tiga jalur jalan darat sampai ke Pelabuhan Stagen.

⁣⁣ Selanjutnya dibawa ke Eropa melalui jalur selat Makassar dan Laut Jawa.

⁣⁣ (banjarmasin post.co.id/syaiful anwar)
⁣⁣

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved