Wabah Corona di Kalsel
Pemakaian Masker Scuba Tak Direkomendasikan, Begini Penjelasan Ketua IDI Kalsel
Penggunaan masker scuba tidak direkomendasikan dan bahkan 'dilarang' oleh Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID - BANJARBARU - Penggunaan masker scuba tidak direkomendasikan dan bahkan 'dilarang' oleh Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Dimana Satgas menegaskan tidak merekomendasikan pemakaian masker scuba atau buff di sejumlah fasilitas-fasilitas publik.
Karena masker jenis ini hanya terdiri dari satu lapis dan terlalu tipis, sehingga kemungkinan tidak dapat menangkal droplet.
Masker berbahan scuba dan buff disebut hanya memiliki efektivitas antara 0 sampai 5 persen untuk menangkal virus. Sehingga apabila dipakai di tempat publik memiliki risiko tinggi tertular Covid-19.
• Kebakaran Gegerkan Muara Tapus HSU, Enam Bangunan Terbakar
• Pernikahan Berujung Maut, Tuan Rumah Tewas Ditikam Tamunya, Gara-gara Masalah Sepele
• Oraski Kalsel Imbau Driver Online Segera Bergabung, Ingatkan Tertib Perizinan dan Aturan Lalu Lintas
Karena dianggap tidak terlalu efektif menangkal virus corona, Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Kalimantan Selatan juga tidak merekomendasikan masker jenis scuba.
"Lebih baik memakai masker kain, itu pun harus yang tiga lapis," kata Ketua IDI Kalsel dr Mohammad Rudiansyah.
Rusdiansyah menjelaskan, masker scuba tidak efektif karena dibuat dari bahan tipis yang elastis. Selain itu masker jenis ini juga hanya terdiri atas satu lapisan kain.
"Virus bisa masuk melalui pori-pori kain. Sementara scuba sangat tipis dan pori-porinya cukup besar, jadi virus masih bisa tembus," ungkapnya.
Agar bisa menangkal virus corona, dia merekomendasikan agar masyarakat menggunakan masker kain yang memiliki tiga lapisan. Serta, masker bedah.
"Kalau masker N95 direkemondasikan bagi tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien Covid-19," runutnya.
(banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)