Berita Tanahlaut

Dorong Indukan Sapi Beranak Tiap Tahun, Peternak Tala Diminta Perlakukan Khusus Sapi Betina

Upaya memberikan pemahaman kepada para peternak tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan terus digencarkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
FERRY KUSMANA UNTUK BPOST GROUP
Warga Desa Tanjung antusias memeriksakan sapinya di lokasi layanan kesehatan terpadu, beberapa hari lalu. 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Upaya memberikan pemahaman kepada para peternak tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan terus digencarkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kegiatan itu dilakukan melalui pelayanan perbibitan, kesehatan hewan dan pemeriksaan kebuntingan.

Pelaksanaannya bekerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan.

Di antaranya pada kegiatan yang dilaksanakan di Desa Tanjung Kecamatan Bajuin, beberapa hari lalu.

Petugas menekankan pada upaya pemeliharaan indukan sapi yang baik.

Hasil Tes Swab Sule Diungkap Pasca Kabar Nunung Positif Covid-19, Ayah Febian: Bentar Lagi Negatif

Pertemuan Atta Halilintar dengan Adik Tirinya Diungkap Happy Hariadi, Kekasih Aurel Katakan Ini

Fakta Sosok Benyamin Sueb yang Tampil di Google Doodle Hari Ini, Babe Rano Karno Hingga Biang Kerok

"Kami harapkan peternak mampu melaksanakan manajemen pemeliharaan indukan dengan baik, sehingga memperpanjang masa produktifitas indukan," ucap Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Vetriner, Pascapanen dan Pengolahan Hasil Disnakkeswan Tala drh Taufik, Selasa (22/9/2020).

Dikatakannya, keberhasilan pemeliharaan sapi betina sangat ditentukan oleh baiknya proses reproduksi (perkembangbiakan) sapi induk.

"Sapi dapat beranak satu kali dalam setahun, maka kelahiran yang lancar akan sangat menguntungkan bagi peternak," sebutnya.

Memperhatikan dan memeriksa secara rutin kesehatan sapi indukan, dapat terhindar dari gangguan pada organ reproduksi.

Hal merugikan lainnya misalnya kematian pada induk maupun anak sapi setelah proses kelahiran.

Hal tersebut juga disampaikan drh Taufik saat menghadiri kegiatan pelayanan kesehatan hewan di Desa Tanjung.

Ia senang karena para peternak setempat antusias dan meresapi semua yang dianjurkan petugas.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved