Berita Banjar
Pemuda Desa Pingaran Ilir Astambul Banjar Ini Gigih Bimbing Warga Kembangkan Potensi Kerupuk Gandum
Mahrani Ahmad, pemuda Desa Pingaran Ilir Kecamatan Astambul gigih mengajak kaum muda desanya untuk mengembangkan potensi kerupuk gandum andalan desa.
Penulis: Milna Sari | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOSTR.CO.ID, MARTAPURA - Membuat kerupuk adalah usaha yang banyak digeluti masyarakat Kabupaten Banjar khususnya Kecamatan Astambul. Namun sedikit pemuda yang mau membuka usaha pembuatan kerupuk.
Hal itulah yang diprogramkan salah satu pemuda Desa Pingaran Ilir Kecamatan Astambul, Mahrani Ahmad.
Minimnya pengusaha kerupuk mentah dari Desa Pingaran Ilir membuat Mahrani selama dua tahun ini bergelut untuk mengajak warga termasuk pemuda untuk giat berusaha di bidang yang potensial yakni kerupuk.
"Kenapa dipilih kerupuk, karena kerupuk dari Astambul ini sudah sangat terkenal jadi kenapa tidak untuk lebih dikembangkan dan ilmu membuat kerupuk sendiri hampir semua warga tahu," ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id, Senin (21/9/2020).
• Pemko Banjarmasin Siapkan Semarakkan Hari Jadi ke-494 Kota Banjarmasin, Ini Rangkaian Acaranya
• Perempuan Desa Candi Laras Kabupaten Tapin Dibekali Pelatihan Membuat Kain Sasirangan
• Permintaan Menurun Sejak Pandemi Covid-19, Perajin Perak di HSS Kurangi Produksi Aksesoris
Ketua Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) Kabupaten Banjar ini mengatakan ia sendiri awalnya memproduksi kerupuk gandum mahayabang sejak lima tahun lalu.
Kemudian ia termotivasi untuk menggerakkan pemuda desa agar lebih produktif dengan turut membuka usaha kerupuk.
"Tujuannya pertama untuk mengurangi pengangguran, kemudia membantu kesejahteraan ekonomi di bidang usaha dagang dengan memproduksi kerupuk yang kami beri nama kerupuk gandum rasa mahayabang," ujarnya.
Mahrani sendiri tak hanya mengajak membuat kerupuk mentah, ia juga mengajarkan teknik mengemas kerupuk mentah agar lebih bernilai jual tinggi.
Selama ini ujar Mahrani kerupuk gandum dianggap sebelah mata karena dibungkus dengan kantong kresek saja dan dijual dalam jumlah besar. Ia pun mengajak pemuda untuk memasarkan kerupuk mentah olahan dalam kemasan kecil sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
Tak lupa kemasan yang menarik juga menjadi kunci sukses penjualan kerupuk mentah.
Selain itu Marhani juga mengajak produsen kerupuk yang sudah ada untuk lebih berinovasi dari kerupuk yang dibuat. Baik dari segi rasa yang lebih bervarian dan lainnya.
Demi bisa menembus pasar yang lebih luas, ia juga membantu warga yang ingin berusaha dengan serius untuk mengurus ijin usaha agar memiliki legalitas.
Dengan memiliki legalitas tentunya produk warga akan lebih aman," ujar pemuda yang pernah mendapat penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan dalam menggerakan Kelompok Usaha Pemuda Produktif asal daerah Kecamatan Astamabul Kabupaten Banjar.
Kerupuk yang dijual dalam keadaan sudah digoreng di tepi jalan A Yani tak jarang ujar Mahrani dari Desa Pingaran Ilir. Namun dengan mengandalkan kerupuk masak ujarnya tak cukup dapat memajukan usaha warga dan pemuda.
"Tentunya harapan saya dengan mengajak pemuda Desa Pingaran ini untuk memproduksi kerupuk mentah ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi pengangguran di pemuda," terangnya.
(banjarmasinpost.co.id/milna sari)
