Berita Ekonomi dan Bisnis

Haji dan Umrah Tertunda, Kerugian Travel Kalsel Rp 1 Triliun

Pemerintah Arab Saudi secara bertahap akan mengizinkan umrah kembali dilakukan mulai dari 4 Oktober 2020. Tahap awal hanya diperuntukan bagi warga

Penulis: Syaiful Anwar | Editor: M.Risman Noor
Dokumentasi Kementerian Haji Arab Saudi
Para jemaah haji 2020 tengah melakukan lempar jumrah di Mina dengan tetap menjalankan prosedur Covid-19 

BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah Arab Saudi secara bertahap akan mengizinkan umrah kembali dilakukan mulai dari 4 Oktober 2020. Tahap awal hanya diperuntukan bagi warga kerajaan tersebut.

Keputusan itu dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Saudi melalui kantor berita SPA dan dikutip Al Arabiya pada pada Rabu (23/9/2020) waktu setempat.

Menurut Noor Latifah, calon jemaah umroh asal Amuntai, Hulu Sungai Utara, sangat senang bila pemerintah Arab Saudi membuka kembali melaksaksanakan ibadah haji dan umrah.

"Alhamdulillah, kami turut berbahagia kalau memang akan segera dibuka ibadah umrah," katanya kepada banjarmasinpost.co.id, Kamis (24/9/2020).

Namun, kata karyawan honorer disalah satu instansi Pemkab Hulu Sungai Utara ini, masalah kapan realisasi keberangkatannya diserahkan ke Allah SWT.

UMRAH Dibuka Bertahap Mulai 4 Oktober, Arab Saudi: Hanya 30 Persen dari Kapasitas Masjidil Haram

Kisah Kang Maman Diberangkatkan Haji oleh Jakob Oetama: 40 Hari di Mekkah Diberi Uang Saku Dollar

"Kapan kepastian berangkatnya, kami tunggu dengan sabar. Semoga selalu dimudahkan dan dilancarkan untuk bisa beribadah umrah," ujarnya.

Latifah pun bercerita, sebenarnya dirinya bersama rombongan jemaah umroh DGI Travel akan berangkat umroh 28 Februari 2020 lalu. Mereka sudah bersiap-siap berangkat ke Bandara Syamsuddin Noor, tapi tiba-tiba dibatalkan karena wabah Corona.

"Hingga saat ini kami tetap dalam daftar dan menunggu keberangkatan umroh saja lagi," ucapnya.

Terpisah, Ketua Asosiasi Travel Haji dan Umrah Kalsel, Saridi Salimin mengatakan, pihaknya menyambut senang dan gembira dengan adanya izin dari pemerintah Arab Saudi.

"Berarti ada tanda-tanda kehidupan di penyelenggaraan umroh dan haji khusus, walau pun masih seperti lilin, asalnya kita dekati sinarnya terang juga. Semoga pandemi covid-19 segera berlalu," katanya.

Memang diakuinya, masih sangat panjang untuk bisa terealisasi berumrah, karena harus melalui empat tahapan untuk mencapai 100 persen kapasitas yang disediakan.

Karena yang bulan Oktober ini masih untuk orang Arab Saudi sendiri, secara bertahab, untuk mencapai normal, pada fase ke 4 dan prediksinya bisa terealisasi Februari-Maret 2021.

"Kita tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali menunggu sampai permasalahan corona 100 persen dianggap selesai. Tidak ada cara lain, kecuali hanya menunggu kebijakan Arab Saudi," katanya.

Apalagi, lanjut Saridi, saat ini berita-berita kan baru wacana, belum realisasi, sehingga nanti bisa berubah, any time.

"Biasanya pemerintah Arab Saudi selalu membuat aturan yang secara tiba-tiba," jelas Owner Al Insani Travel ini.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved