Berita Ekonomi dan Bisnis

Haji dan Umrah Tertunda, Kerugian Travel Kalsel Rp 1 Triliun

Pemerintah Arab Saudi secara bertahap akan mengizinkan umrah kembali dilakukan mulai dari 4 Oktober 2020. Tahap awal hanya diperuntukan bagi warga

Penulis: Syaiful Anwar | Editor: M.Risman Noor
Dokumentasi Kementerian Haji Arab Saudi
Para jemaah haji 2020 tengah melakukan lempar jumrah di Mina dengan tetap menjalankan prosedur Covid-19 

Dia menambahkan dengan di suspend- nya penyelenggaraan umroh sejak Maret tahun 2020 lalu, pengusaha travel yang jumlahnya 55 buah di Kalsel ini, mengalami kerugian yang cukup besar.

Dijelaskan Saridi, dalam 1 tahun jumlah jamaah yang berangkat umroh mencapai 35.000, kalau harga rata-rata Rp 25 juta, berarti dalam 1 tahun uang yang tidak bisa berputar sebanyak 875 miliar.

Belum lagi Haji khusus yang tidak berangkat, khsus untuk Kalsel sekitar 500 jamaah, biaya rata-rata Rp 165 juta jadi totalnya Rp 82,5 M, sehingga total kerugian hampir Rp 1 triliun dalam setahunnya.

Dikesempatan itu, Saridi mengatakan masih menjadi PR adalah, jamaah umroh Indonesia diperbolehkan berangkat ziarah, dengan syarat, jamaah ini dijamin benar-bebar tidak terjangkit virus.

Misalkan harus vaksin, berarti vaksinnya yang sudah dipercaya oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Disisi lain, hingga saat ini protokol kesehatan mash belum jelas, penerbangan masih belum tahu. Yang pasti, kata Saridi, untuk jemaah boleh menginap di hotel dengan luasan 9 meter per jamaah, untuk ke depan tidak bisa lagi berjejer.

"Dan ini ada hikmahnya, lebih tenang buat jamaah, bukan sekedar tidur," pungkasnya. (banjarmaain post.co.id/syaiful anwar)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved