Berita Kotabaru
Perahunya Tenggelam, Nelayan Kotabaru Enam Hari Mengapung di Laut, Begini Hamade Bertahan Hidup
Hamade (62) warga Desa Hilir Muara, Kecamatan Pulaulaut Sigam, Kabupaten Kotabaru mengapung enam hari di laut pasca perahunya tenggelam
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Hamade (62) warga Desa Hilir Muara, Kecamatan Pulaulaut Sigam, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan yang mengapung enam hari di laut di temukan kapal nelayan, Kamis (24/9/2020) sekitar pukul 15.00 Wita.
Hamade seorang nelayan pemancing ikan tenggiri ditemukan mengapung di perairan Tako Bendera, Tanah Grogot, Provinsi Kalimantan Timur.
Selama enam hari mengapung di laut sebelum ditemukan nelayan, untuk mengapung korban hanya dibantu alat bok ikan. Memiriskan, selama enam hari di laut, ia tidak makan dan minum.
Kejadian itu diceritakan Hamade, melalui hubungan telepon putranya Akhmad Boy (29) di Kotabaru.
• Hanya Dilengkapi Peralatan Seadanya, Nelayan Kotabaru Kalsel Andalkan Insting Mencari Tangkapan
• Titik Kapal Tenggelam di Tapin Ditemukan, 2 Awak Tugboat Masih Dicari
"Tidak ada makan dan minum selama enam hari," jelas Hamade menjelaskan kepada putranya dengan berbahasa Bugis, Jumat (25/9/2020).
Kejadian bermula, korban Hamade berangkat melaut dari rumah di Desa Hilir Muara, pada Kamis (17/9/2020) pukul 16.00 Wita.
Saat di perairan Tako Enceng, perahu korban mengalami kebocoran pada bagian belakang. Ia pun berusaha memperbaiki dengan turun menceburkan diri ke laut.
Belum sempat memperbaiki, kapal korban tenggelam. Beruntung, bersamaan kapal tenggelam, korban sempat mengambil bok ikan untuk dijadikan alat keselamatan (pelampung).
Informasi berhasil dihimpun, pasca diselamatkan nelayan. Saat ini posisi korban berada di Kuala Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
"Alhamdulillah baik-baik saja keadaan saya," ujar Hamade kepada putranya.
• Para Korban Kapal Tenggelam Mengalami Luka Memar karena Terjangan Ombak
Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafruddin melalui Kasat Polair Iptu Koes Adi Dharma SSTPel, membenarkan adanya kejadian tersebut dan korban selamat. Kondisi korban sehat dan berada di tempat keluarganya di Kuala Sambong, Kaltim.
Menurut Koes, karena korban tidak ada biaya untuk pulang ke Kotabaru. Koes membantu ongkos dan untuk biaya makan korban selama dalam perjalanan.
"Sudah kita bantu ongkosnya," tandas Koes kepada banjarmasinpost.co.id, saat menemui anak korban di PPI Sungaiparing Kotabaru. (banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)
