Berita Tapin
Alami Laka Tunggal di Tapin Utara, Pengendara Honda Scoopy Ini Koma, Relawan Pun Galang Donasi
Alami Lakatunggal, Yusdawati belum juga sadarkan diri di RSUD Datu Sanggul Rantau, Sabtu (26/9/2020).
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Yusdawati, belum juga sadarkan diri di RSUD Datu Sanggul Rantau pasca insiden kecelakaan lalulintas tunggal yang terjadi, Sabtu (26/9/2020).
Peristiwa nahas yang dialami Warga Desa Tirik, Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan itu terjadi di perempatan lampu lalulintas, Kelurahan Kupang, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin, sekitar pukul 05.00 Wita.
Informasi dihimpun reporter Banjarmasinpost.co.id dari Relawan Team Rescue Tapin (TRT) keluarga korban termasuk golongan tidak mampu.
• Ditabrak Bus Pariwisata di Suato Tatakan Tapin, Pengendara Ini Tewas di Tempat Kejadian
• Kecelakaan Mobil Avanza Vs Sepeda Motor di Simpang HM Arsyad-MT Haryono Sampit, Satu Korban Terluka
Selain itu, kelurga korban khawatir tak mampu membiayai rawat inap korban selama di RSUD Datu Sanggul Rantau.
"Info keluarga korban biaya perawatan kecelakaan lalulintas tunggal, tidak dicover kartu BPSJ milik korban.
Begitu juga katanya asuransi jiwasraya dari sepeda motor yang dikendarai korban, tidak dapat diklaim," katanya H Yusie Rahman, Ketua Relawan TRT.
Yusie mengaku sedang berkoordinasi dengan Barisan Pemadam Rantau (Bapara) untuk menggalang dana kemanusian di jalan raya untuk biaya korban.
Sebelumnya, Yusdawati ditolong warga dan relawan karena tak sadarkan diri terjatuh berkendara di perempatan lampu lalulintas.
• Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Lihat Penumpang Meninggal di TKP, Rijal: Tubuh Saya Jungkir Balik
Korban terjatuh dari sepeda motor Honda Scoopy hitam putih, bernopol DA 6136 KAO, sekitar pukul 05.00 Wita.
Awalnya, Yusdawati tidak dikenali relawan TRT karena tidak ada satu pun identitas ataupun surat menyurat di jok kendaraan yang dikendarai korban.
Relawan menyebarkan foto dirinya dan foto kendaraan roda dua di sejumlah grup whatsapp secara berantai hingga akhirnya identitasnya diketahui keluarga dan kerabatnya. (banjarmasinpost.co.id/ mukhtar wahid)
