Wisata Religi Makam Panglima Batur
VIDEO Makam Panglima Batur di Jalan Masjid Jami Kota Banjarmasin
Salah satu wisata religi di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, adalah ke makam Panglima Batur di Jalan Masjid Jami.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Wisata religi bisa dibilang merupakan salah satu wisata andalan, selain Susur Sungai, di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Dan salah satu wisata religi yang ada di Kota Seribu Sungai ini adalah makam sosok pejuang dari Pulau Borneo, yakni Panglima Batur.
Panglima Batur bin Barui yang memeluk agama Islam, merupakan seorang panglima suku Dayak Bakumpai dalam Perang Banjar yang berlangsung di pedalaman Barito.
Pusara atau makam dari Panglima Batur ini berada di Jalan Masjid Jami, satu kompleks dengan makam Pahlawan Nasional, yakni Pangeran Antasari.
Akses menuju makam Panglima Batur ini cukup mudah karena bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua hingga roda empat.
• Pimpin Perang Banjar di Pedalaman Barito, Panglima Batur Dimakamkan di Jalan Masjid Jami Banjarmasin
• Sosok Panglima Batur dalam Sejarah Kerajaan Banjar, Setia pada Sultan Muhammad Seman
• Batu Nisan Panglima Batur di Banjarmasin Dicat Warna Keemasan
Dan dari pusat Kota Banjarmasin, waktu tempuh untuk sampai ke lokasi makam ini cukup memerlukan waktu sekitar 10 hingga 15 menit.
Berdasarkan informasi yang ada, Panglima Batur bin Barui lahir di Buntok Baru, Barito Utara, Kalimantan Tengah, dan meninggal di Banjarmasin pada 5 Oktober 1905 atau berusia sekitar 55 tahun.
Sosok ini adalah panglima yang sangat setia kepada Sultan Muhammad Seman yang merupakan putra dari Pangeran Antasari.
Tak heran karenanya, makam Panglima Batur ini pun kemudian berada satu kompleks dengan makam Pangeran Antasari.
Jika memasuki pintu gerbang lingkungan makam, pusara Pangeran Antasari berada di sebelah kiri dan letaknya paling pertama.
Sedangkan letak makam Panglima Batur berada di sebelah kanannya alias berhadapan dengan pusara Pangeran Antasari.
(Banjarmasinpost.co.id /Frans Rumbon)