Hari Kesaktian Pancasila 2020
Mantan Panglima TNI Gatot Mengaku Dicopot karena Film G30S/PKI, Moeldoko: Jangan Berlebihan Soal PKI
Mantan Panglima TNI Gatot Mengaku Dicopot karena Film G30S/PKI, Moeldoko: Jangan Berlebihan Soal PKI
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Lewat kanal YouTube "Hersubeno Point", Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyot menyatakan bahwa pergantian jabatannya sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya untuk memutarkan film G30S/PKI.
"Saat saya menjadi Panglima TNI, saya melihat itu semuanya maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton G30S/PKI. Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai saya sebut saja PDI menyampaikan, 'Pak Gatot, hentikan itu. Kalau tidak, Pak Gatot akan diganti'," kata Gatot dalam sebuah tayangan YouTube, Rabu (23/9/2020).
"Saya bilang, 'Terima kasih', tetapi justru saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya, dan benar-benar saya diganti," kata Gatot Lewat kanal YouTube Hersubeno Point.
Sementara itu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, boleh-boleh saja Gatot Nurmantyo berpendapat bahwa pencopotannya dari Panglima TNI karena pemutaran film G30S/PKI.
• Kumpulan Kalimat Ucapan HUT TNI ke 75, Dirgahayu TNI 5 Oktober 2020
• 40 Kata Mutiara Ucapan Selamat Hari Kesaktian Pancasila 2020 Diperingati Seusai Peristiwa G30S/PKI
• PUTRA Jenderal A Yani: Ayah Saya Diseret Seperti Binatang, Itu yang Tak Ada di Film G30S/PKI
• LIVE Streaming TV One Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, Ini Fakta Sejarah Panjangnya
Namun, Moeldokoa mengingatkan bahwa itu merupakan pendapat subyektif Gatot.
"Tentang pencopotannya, itu pendapat subyektif. Karena itu penilaian subyektif ya boleh boleh saja, sejauh itu perasaan," kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2020).
Namun, Moeldoko menegaskan, perasaan Gatot itu belum tentu sesuai dengan yang dipikirkan oleh pimpinannya, yakni Presiden Joko Widodo.
Moeldoko tak menyebut secara pasti apa alasan Jokowi mengganti Panglima TNI saat itu.
Namun, ia menegaskan, pergantian pucuk pimpinan di sebuah organisasi itu melalui berbagai pertimbangan.
"Bukan hanya pertimbangan kasuistis tetapi pertimbangan yang lebih komprehensif," kata Moeldoko yang juga mantan Panglima TNI itu.
Moeldoko pun meminta semua pihak tak berlebihan dalam menanggapi isu kebangkitan komunisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sebab, bisa jadi isu ini hanya dimunculkan untuk kepentingan sekelompok orang.
"Jadi jangan berlebihan sehingga menakutkan orang lain," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gatot Mengaku Dicopot karena Film G30S/PKI, Moeldoko: Itu Pendapat Subyektif", Klik untuk baca: