Kisah Pengrajin Tanggui di Alalak Utara
Perempuan di Alalak Utara Banjarmasin ini Masih Setia Menganyam Tanggui yang Mulai Punah
Mutmainah (46), adalah salah satu pengrajin tanggui di Jalan Kuin Utara, RT 3, Kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara
Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Semangat Mutmainah yang usianya hampir memasuki setengah abad tak pernah padam untuk terus membuat karya kerajinan tangan tanggui.
Sambil terus menganyam daun nipah dia pun bercerita tentang kelangsungan kerajinan asli Banua ini yang terancam punah.
Mutmainah (46), adalah salah satu pengrajin tanggui di Jalan Kuin Utara, RT 3, Kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara.
• Watak Asli Ariel NOAH yang Tak Diketahui Orang Diungkap Luna Maya, Ayah Alleia Bukan Cuma Lelet
• Celana Dalam Kumal Bekas Istri Hitler Jadi Rebutan, Terjual Harga Fantastis karena Simbol Rahasia
• JAWABAN SOAL Buku Tematik Kelas 4 SD/MI Halaman 110 111 113 114: Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Walaupun tak lagi sebanyak dulu, menurut Mutmainah pengrajin lain yang mayoritas kaum hawa masih ada yang menggeluti bidang ini, seperti Yani (36), tetangga rumahnya.
Yani mengakui pendapatannya menganyam daun nipah untuk dibuat menjadi dasar topi khas suku Banjar tersebut lumayan sebagai uang belanja tambahan.
"Sebulan mendapat Rp 800 ribu, lumayan untuk menambah uang belanja ibu rumah tangga. Sambil duduk terus menganyam tidak terasa, " kata Yani kepada Banjarmasinpost.co.id, Rabu (30/9/2020).
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)