Wabah Virus Corona

MENYESATKAN! Twitter Nekat Sembunyikan Twit Trump soal Covid-19, di Facebook Lebih Parah Lagi

Dua media sosial terbesar di dunia ini menganggap kicauan Trump ini bisa menyesatkan dan merugikan penduduk dunia.

Editor: Didik Triomarsidi
AP PHOTO/ALEX BRANDON
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi salam 2 jempol saat berdiri di Blue Room Balcony usai kembali ke Gedung Putih pada Senin (5/10/2020) dari RS Militer Walter Reed tempatnya dirawat karena Covid-19. 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, WASHINGTON DC - Twitter dan Facebook sepakat memberengus unggahan Presiden AS Donald Trump terkait Covid-19.

Dua media sosial terbesar di dunia ini menganggap kicauan Trump ini bisa menyesatkan dan merugikan penduduk dunia.

Di Twitter, kicauan Donald Trump ini disembunyikanr, setelah dianggap "menyesatkan dan informasinya berpotensi merusak".

Dalam salah satu unggahan, presiden 74 tahun itu secara salah menyebut virus corona tak terlalu mematikan dibanding flu biasa "di populasi besar".

Donald Trump Diberi Steroid Dexamethasone, Obat Khusus Pasien Covid-19 yang Kritis

Kondisi Donald Trump Sangat Mengkhawatirkan Pasca Positif Covid-19, Ini Klaim Bohongnya Soal Corona

Kondisi Terkini Donald Trump Pasca Positif Covid-19, Kim Jong Un Simpati ke Suami Melanie Trump

Oleh Twitter, kicauan itu disembunyikan meski netizen masih bisa melihatnya di laman resmi presiden ke-45 "Negeri Uncle Sam" itu.

"Kita harus belajar hidup dengan Covid-19, sama seperti kita memelajarinya dari (flu biasa). Di populasi besar penyakit ini kurang mematikan!" tulisnya.

Tak hanya Twitter. Facebook memutuskan untuk menghapus unggahan Trump, di mana juru bicara menyatakan mereka harus menghilangkan informasi yang salah.

Pakar sepakat bahwa virus corona, yang saat ini sudah membunuh lebih dari 200.000 orang di AS, jauh lebih mematikan dibandingkan flu musiman.

Dalam twit yang lain dikutip Sky News Selasa (6/10/2020), pemimpin dari Partai Republik itu menyatakan bahwa kondisinya "sangat sehat".

Dia kemudian menerangkan siap untuk hadir dalam debat kedua melawan rivalnya, kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden di Miami, 15 Oktober nanti.

Terdapat sorotan bahwa debat kedua para kandidat bisa jadi tidak akan bisa dijalankan jika petahana masih menderita virus corona.

Presiden kembali ke Gedung Putih pada Senin (5/10/2020), setelah menghabiskan tiga malam dirawat di Rumah Sakit Militer Walter Reed.

Segera setelah dia kembali, dia mengunggah dua vodeo yang salah satunya berisi ajakan agar publik "tidak takut" dengan Covid-19.

"Kita akan kembali bekerja. Kita akan kembali ke garis depan. Saya tahu terdapat risiko, terdapat bahaya. Tapi tak apa-apa," kata dia.

Dia juga mengeklaim dia kini merasa "kebal" oleh virus tersebut karena merasa "baik-baik saja". Meski kemudian dia menambahkan kalimat "saya tidak tahu".

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved