Wisata Virtual Kalsel

Wisata Unik di Kampung Pariangan Kabupaten HSS, Menyantap Makanan di Atas Aliran Air Sungai Amandit

menikmati Wisata Unik di Kampung Pariangan Kabupaten HSS, Menyantap Makanan di Atas Aliran Air Sungai Amandit

Penulis: Hanani | Editor: Royan Naimi

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Wisata alam yang dikemas dengan tema unik, sedang ramai digarap masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.

Selain Banyu Landas, dalam sebulan terakhir muncul wisata air lainnya di Kampung Pariangan, Desa Batu Bini Kecamatan Padang Batung.

Masih memanfaatkan sungai yang sama, yaitu air Sungai Amandit yang berhulu di Kecamatan Loksado, warga setempat memoles sungai menjadi wisata menarik.

Bahkan, tempat ini menjadi viral di sosial media, seperti instagram dan Facebook.

Baca juga: Pesona Alami Gua Lihan di Kabupaten Balangan, Tawarkan Keindahan Stalaktit dan Stalakmit

Kini, ratusan pengunjung datang ke sana tiap hari tak hanya hari libur. Tapi juga hari-hari biasa.

Hanya saja pengunjung akan membeludak pada Sabtu dan Minggu.

Jika di luar hari libur banyak pengunjung lokal, pada hari libur pengunjungnya dari berbagai daerah.

Seperti dari Hulu Sungai Tengah, Tapin, HSU, hingga dari Banjarbaru.

Salah satu daya tarik wisata ini adalah tersedianya meja makan lengkap dengan bangku ala rumah makan di tengah sungai, yang dihiasi payung warna warni.

Coba saja, sensasinya, memang beda dengan makan di tempat biasa.

Selain ditemani hawa sejuk, dan air jernih yang mengalir dengan dasar bebatuan, juga pemandangan di sekitar sungai yang hijau.

Baca juga: Jalan-jalan ke Danau Tamiyang di Kabupaten Banjar, Menikmati Keindahan Danau di Pegunungan

Pepohonan yang tumbuh di pegunungan Meratus HSS itu, membuat kita menyatu dengan alam.

Menyantap makanan pun menjadi lebih nikmat ditemani segelas teh hangat.

View di tepi sungai Amandit di Pariangan, yang menjadi lokasi berkemah.
View di tepi sungai Amandit di Pariangan, yang menjadi lokasi berkemah. (banjarmasinpost.co.id/hanani)

Tempat Mandi

Sebelum viral di social media, wisata Pariangan dengan spot andalan makan di meja makan tengah sungai, sudah sering dikunjungi wisatawan lokal.

Dulu, tempat itu hanya untuk tempat mandi-mandi dan main air.

Namun, selama masa pendemi covid-19 yang berdampak terhadap perekonomian sampai ke perdesaan, warga Pariangan pun mencari ide kretaif.

“Setelah berembuk mencari hal beda dan unik, akhirnya disepakati membuat meja makan dan kursi serta payung hias di tengah sungai. Ini belum ada di tempat lain. Sekarang, kami berencana menambah fasilitas baru, yaitu membuat meja makan di atas lanting, jadi bisa sambil naik rakit menyusuri sungai sekitar desa,” kata MUhammadiyah, Ketua Panitia Pengelola Wisata Pariangan.

Baca juga: Keindahan Lok Laga di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Jangan Lewatkan Pula Eksotisme Bendungan Pelangi

Dijelaskan, ide mengembangkan wisata sungai itu merupakan ide bersama, warga di dua RT, yang terbagi kelompok, yaitu Pariangan Masjid, Pariangan Seberang dan Muara Hariam.

Bisa untuk Camping

Bagi wisatawan yang berkunjung ke wisata air di Kampung Pariangan, Desa Batu Bini Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pengelola wisata juga membolehkan bermalam atau kemping mendirikan berkemah.

Namun untuk perlengkapan berkemah, tendanya membawa sendiri.

Muhammadiyah, Ketua Panitia Pengelola wisata Pariangan, kepada banjarmasinpost.co.id menjelaskan, beberapa pengujung sudah ada yang pernah berkemah.

Biasanya pengunjung bermalam pada Sabtu dan Minggu.

Mereka boleh mendirikan tenda di pinggir sungai, dengan catatan tak boleh mengganggu ketertiban umum.

Pengunjung juga wajib menaati protocol kesehatan dengan selalu memakai masker, menjaga jarak antarindividu serta menghindari kerumunan serta menjaga kebersihan sekitar wisata dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Sebab, di setiap spot-spot tersedia, kami sudah menyediakan kantong kresek untuk membuang sampah,” kata Muhammadiyah.

Baca juga: Menyusuri Gua Liang Tapah di Kecamatan Jaro Tabalong, Segarnya Mandi Air di Danau Biru

Dengan bermalam di tepi sungai Amandit itu, bisa bamasakan (masak rame-rame bakar ikan).

Bisa pula sekedar bakar jagung sambil menikmati dinginnya udara di sekitar sungai yang dikelilingi pegunungan Meratus itu.

Akses Mudah

Wisata sungai di Kampung Pariangan, Desa Batu Bini, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, cukup mudah diakses.

Dari Kandangan, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan menuju Desa Batu Bini, arah ke Kecamatan Padang Batu sekitar 15 kilometer.

Kemudian masuk lagi jika ketemu persimpangan dekat sebuah masjid, lalu menuju jalan cukup sempit sekitar tiga kilometer.

Meski jalan cukup sempit, jangan khawatir.

Sebab masih bisa ditembus mobil dan kondisi jalan beraspal.

Nah, sebelum memasuki area wisata sungai, kita bertemu dengan masyarakat pengelola, yang memungut biaya masuk Rp 10 ribu per mobil. Jadi bukan per orang yaa.

Baca juga: Wisata Alam Riam Sumaragi di Desa Hamak Timur, Telaga Langsat Kabupaten HSS, Nikmati Air Terjun Mini

Sedangkan untuk sepeda motor dikenakan tarif Rp 5.000 per sepeda motor. Biaya parkir Rp 5000 per mobil dan Rp 2000 per sepeda motor.

Memasuki area sungai, pengunjung tak dipungut bayaran.

Kecuali menggunakan spot-spot di area tersebut untuk bersantai.

Tarifnya Rp 20.000 untuk sewa meja makan, Rp 10.000 untuk sewa ban karet, dan Rp 20 ribu untuk sewa rakit bamboo.

Waktu penggunaan fasilitas tersebut tak dibatasi, alias sepuasnya.

Kecuali ayunan yang tarifnya p 3.000 per orang.

Jika antre, cukup untuk berfoto-foto beberapa menit. Kecuali tidak antre, boleh sepuasnya.

Pengujung wisata air di Pariangan Desa Batu Bini Kecamatan Padang Batung, Hulu Sungai Selatan, menggunakan ayunan sebagai salah satu spot di sungai itu.
Pengujung wisata air di Pariangan Desa Batu Bini Kecamatan Padang Batung, Hulu Sungai Selatan, menggunakan ayunan sebagai salah satu spot di sungai itu. (banjarmasinpost.co.id/hanani)

Rakit Bambu

Selain bisa bersantai bersama teman-teman atau keluarga sambil makan-makan di tengah sungai di sejumlah meja makan tersedia, pengunjung wisata air di Kampung Pariangan, Desa Batu Bini, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga bisa mencoba spot-spot bersantai lainnya.

Seperti naik rakit bambu tanpa jeram, atau bermain air menggunakan ban karet besar.

Adapula ayunan yang talinya diikatkan pada sebatang pohon besar.

Baca juga: Gua Limbuhang Haliau di Kabupaten HST, Pesona Air Warna Biru, Gua dan Spot Swafoto yang Aduhai

Nurliani, wisatawan dari Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengaku baru pertama berkunjung ke tempat tersebut.

Sebelumnya, dia sering melihat postingan para netizen di akun instagram.

Nunui mengakui, merasakan sensasi berbeda dengan tempat wisata sungai lainnya yang pernah dia kunjungi.

“Yang saya suka selain bisa menyantap jagung bakar sambil menikmati jernihnya air, juga bisa duduk santai di kursi bambu ala pinggir pantai sambil rebahan. Ini keren banget,” katanya.

Bagi yang ingin mencoba makan-makan santai di meja makan tengah sungai, pengujung boleh membawa makanan sendiri.

Bisa pula membeli di warung sekitar, karena sebagian warga setempat menempati beberapa meja untuk berjualan.

Menunya ada mie instan, nasi bungkus, teh, kopi serta makanan ringan serta jagung bakar.

Baca juga: Pesona Tersembunyi Pulau Burung di Tanah Bumbu, dari Laut Hingga Kain Sasirangan

“Lebih asyik makan siang bersama dengan keluarga atau teman-teman membawa sendiri nasi dan lauk serta sayurnya,” ungkap pengujung lainnya, Samsul dari Kandangan.

Menurut Muhamadiyah, berdasarkan kunjungan wisatawan selama satu bulan ini, rata-rata pendapatan perhari Rp 2 juta.

Khusus untuk pendapatan dari biaya masuk, 50 persennya merupakan jatah untuk pengelolaan masjid yang ada di dekat objek wisata.

Menurut Muhammadiyah, agar pengujung tak bosan atau jenuh, pihaknya terus berupaya melakukan inovasi baru.

Disadari pula, potensi wisata ini tergantung alam.

Jika musim hujan nanti, debit air sungai akan meningkat, sehingga meja-meja yang ada tak mungkin ditaruh di tengah sungai lagi.

“Musim kemarau inipun, jika sudah malam dan tak ada pengunjung lagi, meja dan kursi kami angkat ke atas. Antisipasi jika hujan deras dan air meninggi,” katanya.

Baca juga: Menikmati Kota Banjarbaru dari Bukit Lentera, Ada Menara Pantau dan Pohon Ikonik

(banjarmasinpost.co.id/hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved