Liga Italia

Kenapa Cristiano Ronaldo Tak Mau Karantina Diri di Portugal Malah Pilih Italia? Ini Alasannya

Cristiano Ronaldo, telah kembali ke Turin untuk menjalani karantina mandiri setelah positif virus coron

Editor: Didik Triomarsidi
DIARIO RECORD
Pesawat ambulans yang mengangkut Cristiano Ronaldo dari Bandara Tires, Portugal, ke Turin, Italia, pada Rabu (14/10/2020). 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) mengumumkan megabintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo positif terpapar Covid-19 pada Selasa (13/10/2020) malam WIB.

Penyerang berusia 35 tahun itu menjadi pemain timnas Portugal ketiga yang terkonfirmasi Covid-19 dalam sepekan terakhir setelah bek Jose Fonte dan kiper Anthony Lopes.

Cristiano Ronaldo, telah kembali ke Turin untuk menjalani karantina mandiri setelah positif virus corona saat membela negaranya di ronde laga-laga internasional.

Cristiano Ronaldo meninggalkan Portugal dengan menggunakan pesawat ambulans dari Bandara Tires di dekat kota Lisbon pukul 13:30 waktu lokal dan mendarat di Bandara Turin kurang lebih dua jam kemudian.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Positif Covid-19, Sang Kekasih Georgina Rodrigue: Kamu Adalah Inspirasiku!

Baca juga: Ronaldo Ketahuan Makan Besama Orang-orang Ini Sebelum Positif, Tak Pakai Masker & Tak Jaga Jarak

Baca juga: Positif Covid-19, Cristiano Ronaldo Bakal Batal Duel Lawan Lionel Messi di Liga Champions

Cristiano Ronaldo menjalankan karantina mandiri di Italia dan bukan Portugal karena perbedaan waktu isolasi wajib kedua negara.

Menurut WHO, waktu karantina mandiri wajib di Portugal bagi penderita Covid-19 tanpa gejala seperti CR7 adalah 14 hari.

Sementara, di Italia, waktu karantina mandiri hanyalah 10 hari.

Kendati demikian, seseorang tetap perlu mendapat hasil tes swab negatif untuk keluar dari karantina.

Individu yang terpapar bisa terus menjalani karantina mandiri lebih lama apabila tetap mendapat hasil positif.

Di satu sisi, keputusan Ronaldo berpindah lokasi karantina mandiri dari Portugal ke Italia tidak melanggar protokol dan regulasi kesehatan yang telah ditetapkan.

Otoritas Kesehatan Lokal Turin telah diinfokan mengenai keputusan CR7. Dalam kasus ini, kedatangan Ronaldo lewat penerbangan medis.

Sang pemain sebenarnya tak perlu terbang dengan pesawat ambulans dan pesawat pribadi sebenarnya dapat mengangkut sang pemain.

Pada kasus tersebut, mereka yang bepergian bersama Cristiano Ronaldo akan dijemput dengan ambulans ke rumah masing- masing di mana mereka menjalani karantina mandiri.

Pelatih Fernando Santos mengaku bingung ketika ditanya mengenai kasus yang menimpa Cristiano Ronaldo.

Ia mengutarakan bahwa pihaknya telah mengikuti segala panduan protokol kesehatan dari Direktorat Jenderal Kesehatan (DGS) Portugal.

"Ini situasi abnormal. Isu Covid-19 ini, selain menyedihkan dari sisi kemanusiaan juga karena kami telah melakukan semua yang diminta. Bagi kami kesehatan setiap pemain sangatlah penting," ujar Santos di Diario Record.

"Sejak Senin kami telah dikarantina di sini. Hanya para staf dan pemain yang masuk, tak ada orang lain."

"Namun, hal ini kejadian bukan karena kami tak mematuhi peraturan. Para pemain telah menjaga diri dan mengikuti peraturan," ujarnya lagi.

Selama sepekan terakhir, Cristiano Ronaldo bermain menghadapi Perancis dan Spanyol.

Epidemiologis terkemuka Portugal, Maio Freitas, mengutarakan bahwa "ada sesuatu yang salah" dengan prosedur di timnas Portugal.

Ia mengacu ke protokol kesehatan di timnas Portugal, terutama yang terlihat di unggahan Cristiano Ronaldo hanya beberapa jam sebelum ia dikonfirmasi dengan Covid-19.

Cristiano Ronaldo mengunggah foto ia bersama rekan-rekan timnas Portugal di sebuah meja makan tanpa menjaga jarak dan memakai masker.

"Virus ini punya kapasitas penyebaran hebat kalau orang-orang tidak menjaga jarak atau memakai masker. Jika kedua faktor itu digabung, risikonya jadi lebih besar," tutur Freitas kepada A Bola, seperti dikutip dari Tuttosport.

"Ada yang salah dalam kasus ini," ujarnya mempertanyakan efektivitas gelembung perlindungan yang telah diterapkan federasi Portugal.

"Kendati bubble sudah tercipta, hanya perlu satu momen kelengahan bagi seseorang untuk terinfeksi. Virus ini bukan matematika. Jika demikian, kita sudah bisa mengendalikannya dengan mudah," tutur Freitas lagi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Cristiano Ronaldo Karantina Diri di Italia dan Bukan Portugal", Klik untuk baca:

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved