Penanganan Covid 19

Talkshow Peringatan Sumpah Pemuda, Semangat Baru Bagi Relawan Satgas Covid 19

Talkshow Peringatan Sumpah Pemuda dengan tema Pemuda-Pemudi Bergerak Melawan Covid-19 dilaksanakan secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Penulis: Dony Usman | Editor: M.Risman Noor
istimewa
Talkshow Peringatan Sumpah Pemuda_ Pemuda-Pemudi Bergerak Melawan Covid-19 secara virtual dari Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta 

BANJARMASINPOST.CO.ID -Talkshow Peringatan Sumpah Pemuda dengan tema Pemuda-Pemudi Bergerak Melawan Covid-19 dilaksanakan secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Dengan narasumber Andre Rahadian, yang merupakan Koordinator Relawan Satuan Tugas (Satgas) Covid-9, talkshow ini dilaksanakan dari Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta.

Dipandu host Anastasya Putri, talkshow virtual ini berlangsung sekitar satu jam dari pukul 14.00 WIB-15.00 WIB dan diikuti relawan satgas Covid 19 yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia.

Dalam talkshow ini selain diawali dengan pengucapan Sumpah Pemuda, juga diwarnai dengan tampilan mengenakan baju adat dari masing-masing daerah.

Baca juga: Update Covid-19 Batola, 2 Pasien Sembuh dan Positif Bertambah 4 Orang

Baca juga: Berada di Zona Kuning Covid-19, Bupati Tabalong Tekankan Tetap Disiplin Protokol Kesehatan

Serta penyampaian perwakilan relawan dari beberapa daerah tentang kisah-kisah yang dilalui dalam pelaksanaan tugas kerelawanan.

Dalam paparannya, Andre Rahadian, mengakui, pengalaman kerelawanan covid 19 ini merupakan kali pertama dijalani karena sebelumnya hanya memiliki pengalaman kerelawanan bencana alam.

"Kerelawanan dalam pandemi ini berbeda dengan kerelawanan dalam bencana lain, dimana teman-teman ini biasa sebagai relawan di kebencanaan yang alam," katanya.

Selanjutnya sesuai tugas dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, untuk mengkoordinir relawan di Indonesia, akhirnya dalam waktu 4 bulan terkumpul di database sekitar 32 ribu relawan.

Semua itu bisa dilakukan dengan juga menggandeng berbagai elemen, komunitas, organisasi, mahasiswa dan lainnya.

Andre juga mengungkapkan banyak suka duka dan tantangan yang didapatkan, di antaranya karena ini bencana non alam yang pertama mereka temui, maka harus membiasakan diri sendiri dulu untuk bergerak dan menggerakan kerelawanan ini.

Soalnya, berbeda dengan bencana alam yang bisa berkumpul dan ada posko, maka di becana pandemi harus membiasakan bergerak secara bersamaan tanpa harus berkumpul.

Termasuk melaksanakan pelatihan tentang seluk beluk covid 19 dan apa yang harus dilakukan relawan juga digelar secara daring.

Tantangan lainnya terkait kesiapan logistik dimana di awal-awal ada kelangkaan APD, akses ke masker susah dab disinfektan susah.

Serta berlanjut lagi ketika ada daerah yang menerapkan PSBB yang membuat dampak secara ekonomi bagi masyarakat.

"Untungnya banyak sekali donatur yang membantu kegiatan relawan ini, baik waktu, dana dan tenaga juga," ungkapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved