Berita Banjarmasin
Keluar dari Zona Merah Covid-19, Lurah Sungai Miai Himbau Warganya Melakukan Ini
Sungai Miai menjadi kelurahan terakhir yang berstatus zona merah dan kemudian setelah dievaluasi menjadi zona hijau Covid-19.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sejak kurang lebih sepekan terakhir seluruh kelurahan di Banjarmasin dinyatakan bebas dari zona merah Covid-19.
Sungai Miai menjadi kelurahan terakhir yang berstatus zona merah dan kemudian setelah dievaluasi menjadi zona hijau Covid-19.
Lurah Sungai Miai, Maya Tanjung Putri membenarkan bahwa kelurahan ini sudah berubah menjadi zona hijau.
"Iya, alhamdulillah sudah berubah menjadi zona hijau. Dan kami tetap menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.
Baca juga: Meski Berstatus Zona Merah, Permintaan Surat Pengantar Nikah di Sungai Miai Banjarmasin Meningkat
Baca juga: Penilaian Akhir Lomba, Kelurahan Sungai Miai Banjarmasin Bentuk Pemangku Sungai Tungku
Baca juga: Ada Kasus Baru Covid-19 di Sungai Miai Kota Banjarmasin, Begini Penjelasan Lurah
Diterangkan oleh perempuan berhijab ini, ditetapkannya Kelurahan Sungai Miai menjadi zona hijau karena banyaknya orang yang dinyatakan sembuh.
"Banyak hasil isolasi mandiri dan swab terakhirnya negatif," katanya.
Selain mengimbau masyarakat tetap waspada dan konsisten menerapkan protokol kesehatan, Maya Tanjung Putri pun berharap warganya untuk jujur terkait Covid-19 karena akan berkaitan dengan kecepatan upaya melakukan tracking.
"Perlu sekali kejujuran, khususnya dari para pekerja misalnya yang sedang melakukan perjalanan dinas. Jangan sampai kami tahunya ketika sudah dirawat atau ada kejadian sampai meninggal, sehingga terlambat melakukan tracking," katanya Senin (2/11/2020) siang.
Baca juga: Dua Kelurahan di Banjarmasin Zona Merah, Bertambah Satu Zona Merah Covid-19 Kelurahan Sungai Miai
Masih terkait hal ini, Maya Tanjung Putri pun menjelaskan bahwa pihaknya pun terus melakukan upaya mengedukasi masyarakat.
"Kami sedang berusaha melawan stigma itu. Covid-19 bukanlah aib, dan sama seperti penyakit lainnya. Dan harus dilakukan isolasi karena memang penanganannya yang berbeda," pungkasnya.(banjarmasinpost.co.id/frans rumbon)
