Penanganan Covid 19
Warga Tak Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 Sulit Ditekan, Bupati Tapin: Covid-19 Dianggap Enteng
Bupati Tapin menyorot sulitnya menekan penyebaran Covid-19 di Tapin karena perilaku masyarakat yang belum disiplin terapkan protokol kesehatan.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Satgas Covid-19 Kabupaten Tapin semakin berat dalam upaya menekan angka penderita positif Covid-19 dan langkah pengendalian penyebaran virus corona atau Covid-19.
Sejumlah kendala disampaikan Bupati Tapin HM Arifin Arpan selaku ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Tapin saat menyambut kunjungan rombongan Satgas Covid-19 Provinsi Kalsel.
Bupati Tapin HM Arifin Arpan menerima kunjungan rombongan Satgas Covid-19 Provinsi Kalsel di rumah jabatan Bupati Tapin dan meninjau rumah isolasi berkelompok di SKB Jalan Bypass Rantau, Selasa (3/11/2020).
Menurut Bupati Tapin HM Arifin Arpan masih adanya anggapan wabah virus corona atau Covid-19 tidak berbahaya.
Baca juga: Pilkada Banjarmasin 2020 : Petahana Usung Misi Jadikan Banjarmasin Baiman 2 Lebih Bermartabat
Baca juga: Kedapatan Lempar Dua Paket Sabu, Warga Tamban Digelandang ke Polres Batola
Baca juga: Denda Rp 100 Juta Bagi CPNS di Kabupaten HSS yang Minta Mutasi Sebelum 10 Tahun Bertugas
Itu ternyata masih dipahami sebagian masyarakat di Kabupaten Tapin. Padahal jumlah penduduknya sangat sedikit.
" Covid-19 dianggap enteng, setelah meninggal dunia, barulah sadar kalau berbahaya," katanya kepada sejumlah wartawan.
Bupati Tapin dua periode itu mengatakan Satgas Covid-19 Kabupaten Tapin, terdiri dari Satpol PP, TNI dan Polri sudah siang dan malam melaksanakan patroli penegakan protokol kesehatan.
Selama ini, kegiatan terpadu antaranggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tapin pun sudah dilaksanakan.
"Titik pangkalnya di masyarakat yang belum disiplin melakukan upaya pengendalian penyebaran virus corona atau Covid-19," katanya.
Bupati Tapin HM Arifin Arpan melihat perilaku masyarakat yang sebagian besar meletakan masker di saku pakaian ataupun saku celana.
"Begitu kena razia masker, barulah masyarakat memasang maskernya. Artinya kesadaran memakai masker masih rendah di masyarakat," katanya.
(banjarmasinpost.co.id/ mukhtar wahid)