Berita Hiburan
Menggembirakan, Piringan Hitam Lagu Karya Anang Ardiansyah Cetak Rekor 35 Ribu Keping
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Pusat Kajian Kebudayaan Banjar menggelar Seminar Nasional Mengangkat Kearifan Lokal melalui Lagu Banjar Karya.
Penulis: Salmah | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMSIN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Pusat Kajian Kebudayaan Banjar menggelar Seminar Nasional Mengangkat Kearifan Lokal melalui Lagu Banjar Karya Anang Ardiansyah dalam Isu Global.
Seminar pada Sabtu (7/11/2020) itu menghadirkan tiga pembicara yaitu Prof Dr Irwan Abdullah (Guru Besar Antropologi UGM), Setia Budhi PhD (Dosen Antropologi ULM), Novyandi Saputra SPd MSN (Dosen Pendidikan Sendratasik ULM).
Moderator Nasrullah SSosI MA menyampaikan bahwa almarhum Anang Ardiansyah berkarya sejak muda.
Pada tahun 50-an sudah menghasilkan banyak lagu Banjar yang direkam menggunakan piringan hitam.
"Bahkan rekaman piringan hitam yang dilakukan di Surabaya saat itu mampu mencetak rekor hingga 35 ribu keping dengan hits Paris Barantai yang hingga kini lagunya terus dikenal di nasional," bebernya.
Pembicara pertama, Novyandi, menyampaikan, Anang Ardiansyah dalam membuat lagu berdasar situasi yang ia lihat dan rasakan.
Baca juga: Fakta Kemesraan Arya Saloka dan Amanda Manopo di Ikatan Cinta, Pacar Billy Disebut Begini
Baca juga: Nasib Adik Tiri Atta Setelah konflik Halilintar Asmid dan Happy Hariadi Berakhir
"Dalam hal musikalitas, Pak Anang itu fleksibel dalam genre musik setiap lagunya. Makanya ada lagunya karyanya yang bergenre melayu, pop, dangdut, sehingga bisa diterima berbagai kalangan dan masa ke masa. Prinsip beliau, yang penting lagu Banjar itu didengarkan orang," ujar Novy.
Pembicara kedua, Setia Budhi, mengatakan, dengan kecerdasannya bermusik, seorang Anang Ardiansyah mampu memotret identitas masyarakat Banjar.
"Melalui lagu-lagunya kita bisa menyimak apa saja seni budaya atau tradisi masyarakat Banjar, misal lagu Pancarekenan, Kambang Goyang dan lainnya," jelasnya.
Pembicara ketiga, Irwan mengemukakan bahwa perlu menghidupkan lagu-lagu daerah agar masyarakat Indonesia saling mengenal lagu-lagu yang ada di nusantara.
"Dengan saling mengenal lagu daerah maka semakin menguatkan rasa cinta tanah air, rasa persatuan dan kesatuan," ujarnya.
Setelah seminar, pada malamnya dilangsungkan Pagelaran Lagu Anang Ardiansyah yang didahului Pidato Kebudayaan Art is Unlimited oleh Prof Irwan.
Ada sembilan lagu Anang Ardiansyah yang dibawakan dengan genre musik melayu Banjar diringi musik Banua Raya Simphony. (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)
