Berita HSS
Warna-warni Anyaman Bakul Loksado, Masyarakat Adat Dayak Ini Bikin Motif dengan Perasaan
Aneka produk bakul anyaman warna warni dengan motif unik dan cantik khas Dayak tanpa gambar atau motif. Semuanya, dilakukan pakai perasaan
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Masyarakat adat Dayak Loksado di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan punya kerajinan anyaman khas.
Selain gelang simpai ada anyaman bakul, berbahan paring tantali (jenis bambu khusus) yang mereka cari di hutan Pegunungan Meratus.
Jika gelang simpai biasanya dibuat para pria, anyaman bakul rata-rata dibuat oleh para perempuan.
Kerajinan anyaman itu dibikin untuk mengisi waktu luang, setelah istirahat dari berladang, mengupas kemiri maupun kayu manis.
Baca juga: Kerajinan Anyaman Purun Khas Kalsel Sudah Tembus Pasar Nasional hingga Internasional
Baca juga: Perajin Anyaman Purun di Pulantani Kabupaten HSU Harapkan Miliki Rumah Produksi
Seperti dilakukan Yusiana (40), warga Balai Malaris, Desa Loklahung ini.
Aneka produk bakul anyaman warna warni dengan motif unik dan cantik khas Dayak dia buat.
Ada puluhan bakul anyaman dengan motif berbeda.
Uniknya, Yusiana dan perajin anyaman lainnya membuat motif-motif itu tanpa digambar atau melihat polanya terlebih dahulu.
“Kami bikin pakai perasaan saja. Belajar secara turun temurun dan hanya melihat orangtua kami mencontohkan,”ungkapnya.
DIjelaskan, tiap motif memang memiliki makna tertenntu dari masyarakat adat.
Bakul motif itu sebenarnya dibuat untuk mencuci beras saat aruh adat. Namun, dia dan perajin lainnya sekarang juga mulai menjual kepada pihak luar.
“Kami bikin dalam jumlah banyak dulu, nanti ada pembeli dari luar darah yang datang langsung ke sini,”kata Yusiana.
DIsebutkan, untuk harga, tergantung ukuran bakul. Mulai bakul kecil harga 15 ribu, sampai Rp 50 ribu.
Proses membuatnya sendiri, kata dia cukup rumit dan memerlukan kesabaran dan keuletan.