Berita Tanahlaut
Kurangi Dampak Pandemi, DKPP Tala Lakukan Seritifikasi Tanah hingga Konversi BBG untuk Nelayan
Mengurangi dampak covid-19, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Tala melakukan empat langkah seperti sertifikasi tanah hingga konversi bbg
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Berkepanjangannya pandemi covid-19, kalangan nelayan di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), juga turut terdampak.
Pasalnya biaya melaut juga kian meninggi, sementara serapan terhadap hasil tangkapan mereka menurun. Di sisi lain kebutuhan hidup justru bertambah.
"Sejak adanya corona kan susah menjualnya. Apalagi kemarin saat dilarang keluar masuk ke daerah lain," ucap Ahmad, nelayan di Kecamatan Jorong, Jumat (4/12/2020).
Dikatakannya, saat ini keadaan memang mulai membaik. Namun penghasilan belum sebaik dulu.
Baca juga: Stasiun Klimatologi Kotabaru Imbau Masyarakat dan Nelayan Waspada Ketika Ada Awan Hitam
Baca juga: Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan Mengalir ke Nelayan Batakan Tala, Dua Jenis ini yang Disalurkan
Guna membantu para nelayan dan sekaligus mengurangi dampak pandemi covid-19, Pemkab Tala melakukan beberapa langkah.
Di antaranya memfasilitasi sertifikasi hak atas tanah kepada 1.103 nelayan.
Sertifikat tersebut dapat dimanfaatkan sebagai agunan bank untuk pembelian alat tangkap maupun maintenance kapal.
Lalu, memfasilitasi penyaluran solar untuk 2.757 nelayan, memfasilitasi program konversi BBM ke BBG untuk kapal berbobot di bawah 5 GT.
"Bantuannya berupa satu paket terdiri dari mesin kapal, konverter, tabung gas, kipas dan as mesin," sebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Tala Rijayadi.
Melalui konversi tersebut nelayan sangat diuntungkan, sebutnya, tiap pelayaran dua jam hanya membutuhkan gas tiga kilogram.
"Jauh lebih hemat dibanding menggunakan BBM yang memerlukan 10 liter," paparnya.
Gas didapat dari pangkalan gas khusus kapal, tidak bersaing dengan konsumsi gas rumah tangga. Tahun ini telah dibantu 377 kapal, dan tahun 2021 akan dilanjutkan bantuan untuk 700 kapal.
Pihaknya juga telah mendistribusikan alat penangkap ikan berupa trammel net dan gill net sebanyak 1.050 unit kepada 9 kub.
Selain itu, membina dan melakukan pendampingan kepada kelompok wanita nelayan maupun ibu-ibu mengolah hasil perikanan menjadi produk seperti kerupuk, amplang, abon, dan lain-lain kepada 47 orang.
Baca juga: Mudahkan Nelayan Angkut Hasil Laut, Bupati Tanahbumbu Bantu Motor Roda Tiga di Kusan Hilir
Lebih lanjut Rijayadi menuturkan produk perikanan juga mulai menunjukan perkembangan menggembirakan.
Total produksi budidaya air tawar tahun 2019 sebesar 1,3 juta ton.
Data semester I tahun 2020 telah menunjukan angka 900 ribu ton. Produksi perikanan tangkap perairan laut sebesar 54 ribu ton, dan perairan umum 4 ribu ton. (banjarmasinpost.co.id/idda royani)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/nelayan-pagatanbesar-senang-mendapat-bantuan-konversi-bbg.jpg)