Pesona Alam Loksajukung Tanahlaut

Budaya Berladang Merujuk Bilangan Arab, Daya Tarik Unik di Loksajukung Kabupaten Tala

Budaya berladang juga bisa menarik minat wisatwan di Loksajukung di Desa Ketapang, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tala, Provinsi Kalsel.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
DINAS PARIWISATA KABUPATEN TANAH LAUT UNTUK BPOST GROUP
Suasana pagi saat berkemah di Loksajukung, Desa Ketapang, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan. 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Daya pikat Bukit Loksajukung di Desa Ketapang, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), tak cuma eksotisme alam dan keragaman flora fauna saja.

Lebih dari itu, juga ada aspek budaya setempat. Kebudayaan masyarakat yang hidup di sekitar pegunungan dan Bukit Loksajukung dengan mata pencaharian sebagai petani memiliki kekhasan yang unik.

Salah satunya adalah kegiatan bahuma atau berladang di gunung. Ini merupakan tradisi dan budaya leluhur warga setempat, terutama masyarakat Banjar yang melakukan pertanian atau bertanam atau berladang di daerah gunung atau di tanah kering.

"Namun, mereka tetap mengutamakan dan menjaga kelestarian alam, dan ini bentuk kearifan lokal masyarakat sekitar Bukit Loksajukung," papar Ismail Fahmi, ketua Tim Penggalian Potensi Wisata Tala yang juga Kepala Dinas Pariwisata Tanahlaut, Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Bagian dari Gunung Batukora, Asyik Berkemah di Loksajukung Kabupaten Tala

Baca juga: Tempat Wisata Loksajukung Kabupaten Tala, Ada Air Terjun Hingga Sunset yang Menawan

Baca juga: VIDEO Pesona Alam di Bukit Loksajukung Kabupaten Tala Kalsel

Dikatakannya, budaya kearifan lokal bertani mereka melakukan perhitungan hari yang bagus untuk tanam banih atau padi. Penghitungan mereka merujuk bilangan bulan arab (Muharam, Safar, Rabiul Awal, dan seterusnya).

Kemudian, Fahmi menururkan, dari segi potensi alam dan budaya pada Bukit Loksajukung mempunyai daya tarik wisata.

Merujuk Yoeti (1985) dalam buku Pengantar Ilmu Pariwisata menyebut syarat-syarat daerah yang dapat memiliki daya tarik wisata yakni harus memiliki keunikan yang berbeda dengan daerah lainnya.

Sementara itu, aspek kebersihan di Bukit Loksajukung tidak dipengaruhi oleh pemukiman masyarakat sekitar.

Baca juga: Gemerlap Cahaya Kota Pelaihari dari Tempat Wisata Loksajukung Kabupaten Tala

Baca juga: Ada Bunga Bangkai Juga di Tempat Wisata Loksajukung Kabupaten Tala

Namun oleh kurangnya kesadaran sebagian pendaki atau wisatawan yang meninggalkan sampah berupa sampah plastik dan sampah puntung rokok. "Perlu adanya peringatan kepada pengunjung agar menjaga kebersihan bukit tersebut," tandas Fahmi.

Masyarakat sekitar Bukit Loksajukung sangat ramah terhadap kedatangan para pendaki sehingga faktor keamanan cukup kondusif.

Tidak pernah terjadi kejahatan di daerah ini walaupun masih lemah dalam kelompok masyarakat yang melakukan keamanan dan pengawasan pada segala sektor bagi wisatawan.

(Banjarmasinpost.co.id/Roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved