Penanganan Covid 19
Talkshow Covid-19 dari BNPB, Belajar dari Pengalaman Libur Panjang
Tim Satgas nasional ingatkan masyarakat supaya hindari tertular Covid-19 saat libur panjang seperti yang telah terjadi di libur panjang sebelumnya.
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Media Center Satuan Tugas Covid-19 kembali menggelar talkshow yang bertempat di Media Center Graha BNPB Jakarta dengan tema "Covid-19 Dalam Angka: Belajar Dari Pengalaman Libur Panjang," Rabu (16/12/2020).
Talkshow ini menghadirkan narasumber, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dr Dewi Nur Aisyah dan dipandu oleh Dr Lula Kamal MSc.
Dalam pembukaan talkshow, Lula Kamal selaku host mengatakan kegiatan talkshow ini merupakan kegiatan yang dialog terkait melonjaknya kasus positif covid saat musim libur.
Kemudian, Dewi Nur Aisyah memulai talk show dengan merefresh kembali ingatan tentang beberapa gambaran yang terjadi usai libur panjang terkait perkembangan kasus nasional.
"Kita ambil contoh yang pertama waktu libur Idul Fitri di bulan Mei 2020. Pada tanggal 06 sampai akhir Juli, terjadi kenaikan kasus 70 persen sampai 90 persen. Dari yang sebelumnya di kisaran 600 per hari, tiba-tiba naik 1.100 per harinya," sebutnya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Positif 48 Orang, Terbanyak dari Kabupaten Tala
Baca juga: Update Covid-19 Batola: Positif Bertambah 6 Orang, Sembuh 3 Pasien
Kemudian, dia mengatakan, selain pengalaman libur Idul Fitri, pengalaman kedua adalah libur pada saat Agustus lalu.
"Untuk pengelaman libur yang kedua ini, memang ada jeda waktu, yakni libur hari Kemerdekaan. Tapi kemudian, dilanjutkan cuti panjang antara 22-23 Agustus dan saat itu terjadi kenaikan kasus lagi dan cukup signifikan. Pada pekan pertama sampai akhir September itu naik terus, baik itu penambahan kasus harian maupun penambahan kasus mingguan yang naiknya dari 13.000 hingga 30.000," rincinya.
Ia juga mengatakan, selain libur pertama dan kedua, juga ada pengalaman libur yang ketiga khususnya di bulan Oktober 2020 ini.
"Untuk pengalaman libur yang ketiga ini kurva pergerakannya kita buat berbeda. Kalau bar yang berwarna biru itu kasus akumulatif mingguan yang fokusnya pada 28 Oktober sampai 3 November," jelasnya.
Selanjutnya, Dewi mengatakan, sementara itu baru yang berwarna oranye adalah jumlah orang yang diperiksa.
Baca juga: Respon Tim Pakar Covid-19 ULM, Tanggapi Munculnya Wacana Belajar Tatap Muka Tahun 2021
Baca juga: Pemko Banjarbaru Sosialisasikan Perubahan Perilaku Penanganan Covid 19 di Kota Banjarbaru
"Kita ingin melihat apakah penambahan kasus itu disebabkan karena jumlah orang yang diperiksa semakin banyak, jumlah testnya bertambah atau memang penambahan penularan di tengah-tengah masyarakat," bebernya.
Ia juga mengatakan dari angka yang terdampak positif secara nasional, ada empat provinsi yang terbanyak mengalami peningkatan kasus penyebaran Covid-19.
Masing-masing, di DKI Jakarta, konsisten naik pada saat libur panjang, Jawa Tengah klasifikasinya naik, turun dan naik lagi, Jawa Barat juga mengalami peningkatan dan Jawa Timur juga terjadi peningkatan. "Jadi setelah libur panjang ini, lumayan ada penambahan kasus yang tinggi di Pulau Jawa," tegasnya.
Talkshow kemudian ditutup dengan imbauan 3M dari host, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun pakai air mengalir dan menjaga jarak hindari kerumunan.
(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene)
Catatan Redaksi:
Mari bersama kita lawan virus corona. Banjarmasinpost.co.id mengajak semua pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di setiap kegiatan. Ingat pesan ibu: laksanakan 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak)