Berita Tanahlaut
VIDEO Ruas Jalan Trans Kalimantan Jalur Pelaihari-Kintap Kabupaten Tala Kian Hancur
Jalan berlubang dan bergelombang di ruas Jalan Trans Kalimantan jalur Pelaihari-Kintap, kawasan Asamasam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tala, Kalsel.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Badan jalan yang mengalami kerusakan bertambah banyak. Bahkan di beberapa tempat tampak bagaikan sawah.
Ruas Jalan Trans Kalimantan yang rusak tersebut berada di wilayah Kecamatan Jorong, mulai dari wilayah Desa Sabuhur hingga Desa Asamasam, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan.
Di wilayah Kecamatan Kintap juga ada kerusakan, namun tak seberapa. Titik kerusakan tersebar di belasan tempat.
Terparah berada di dekat jembatan layang atau fly over di Desa Swarangan. Bentang panjang badan jalan setempat yang compang-camping sekitar 50 meter. Seluruh lebar penampang jalan hancur dihiasi lubang berukuran besar dan dalam.
Baca juga: Pengurus Karang Taruna Batuampar Ngeluruk ke DPRD Kabupaten Tala, Tuntut 3 Hal
Baca juga: Kabupaten Banjar dan Tanah Laut Daerah Perkebunan Porang yang Produktif di Kalsel
Pascahujan, bermunculan kubangan, penuh air yang kotor berwana kuning kecokelatan. Arus lalu lintas pun kerap tersendat karena sebagian pengendara mesti bergantian memilih area yang paling minim risiko, terutama menghindari benturan bodi mobil pada bebatuan jalanan yang menyembul ke permukaan.
Kerusakan parah lainnya berada di Desa Asamjaya (Trans 500) luar dan hingga Desa Asamasam. Titik-titik kerusakan di wilayah ini jaraknya berdekatan, hanya sekitar puluhan meter.
Tiap titik kerusakan panjang bentang kerusakanya umumnya juga mencapai belasan hinggga puluhan meter.
Paling parah di dekat jembatan box culvert dekat kios BBM. Kondisi badan jalan setempat benar-benar hancur dan teramat becek beelumpur. Lubang rawan memang minim, tapi badan jalan menjadi sangat bergelombang dan dalam.
Baca juga: VIDEO Mengulik Sejarah Nama Pabahanan Tanahlaut
Baca juga: Dua Lagi Pasien Covid-19 Tala Meninggal, Puluhan Orang Jalani Isolasi Mandiri
Kerusakan merata seluruh penampang jalan sehingga pengendara roda dua pun tak bisa menghindar. Di sisi kiri bahu jalan (dari arah Kintap), warga memasang beberapa patok kayu sebagai pemandu.
Penuturan Darmansyah, warga Asamasam, hampir tiap hari memandu pengendara melintasi badan jalan setempat yang rusak parah.
Sebagian pengendara sukarela memberinya uang receh. "Uangnya saya pakai untuk beli tanah urug. Kemarin sudah dua rit yang saya urukan, tapi karena dihantam hujan terus sudah hilangan jadi lumpur," ujarnya kepada Banjarmasinpost.
Ia menambahkan, kerusakan parah jalan tersebut baru terjadi sekitar beberapa bulan lalu. "Sebelumnya memang pernah rusak juga, namun hanya rusak ringan. Ini karena sering hujan sehingga cepat sekali hancurnya," tandas Darmansyah.
Baca juga: VIDEO Pohon Penghijauan di Depan Kantor Disnakerind Tala Roboh Nyaris Timpa Mobil
Baca juga: Dihantam Ombak, Sepuluh Rumah di Muarakintap Tanahlaut Rusak, Satu Roboh dan Tiga KK Diungsikan
Pemilik warung di sekitar lokasi menimpali, "Sekitar Juli atau Agustus kemarin padahal baru diperbaiki, diaspal. Tapi tak bertahan lama. Sekarang hancur begini keadaannya," tandasnya.
Kalangan pengendara pun kian kerap menggerutu. "Waduh parah banget, hancur kayak sawah gitu. Pas lewat, beberapa kali bumper mobil saya kebentur sampai retak. Apes banget," keluh Rahmadi, warga Kota Pelaihari, Kabupaten Tala.
Dia berharap pemerinrah segera turun tangan. "Itu jalan nasional, tapi seperti jalanan di pedalaman. Sangat mengganggu aktivitas, perjalanan jadi terhambat. Beda banget dengan jalur ke Banua Enam dan Tanjung yang makin mulus," sebutnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)