Berita Tanahlaut
Jembatan Ambawang dan Galam di Tanahlaut Tuntas Mulus, PUPR Ingatkan Beban Maksimal Delapan Ton
ata pada PUPRP Tala, proyek pembangunan dua jembatan tersebut memerlukan waktu 75 hari pengerjaan yang dimulai pada 24 September 2020 lalu.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pembangunan ulang jembatan di Jalan Bajingah (Ambawang) Kelurahan Saranghalang dan di Desa Galam Kecamatan Bajuin yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Tanahlaut (Tala) telah rampung.
Kini dua jembatan vital di tempat berbeda tersebut telah nyaman dan aman dilintasi masyarakat.
Namun pihak Dinas PUPRP mengisyaratkan pembatasan tonase armada yang melintas.
"Bobot maksimal delapan ton yang dapat melintasi jembatan tersebut," ucap Kepala Bidang Binamarga Dinas PUPR P Tala Dwi Hadi Putra, Rabu (23/12/2020).
Baca juga: Haico VDV Pamer Foto Tubuh Setengah Berselimut, Aksi Istri Rangga Azof di Samudra Cinta Disorot
Baca juga: Dugaan Korupsi 3 Triliun di Labuan Bajo, Seret Mantan Staf Khusus Jokowi & Pemred tvOne Karni Ilyas
Baca juga: Sikap para Artis Kala Dimas Kembaran Raffi Ahmad Gabung Selebritas FC, Darius Sinathrya Pajang Foto
Ia mengatakan teknis mengenai tonase angkutan tersebut di-handle instansi tekknis.
"Kalau soal rambu-rambu (kewenangan) Dishub," sebutnya.
Data pada PUPRP Tala, proyek pembangunan dua jembatan tersebut memerlukan waktu 75 hari pengerjaan yang dimulai pada 24 September 2020 lalu.
Pengerjaannya selesai pada 7 Desember 2020.
Sumber dana yang digunakan adalah APBD Belanja Tidak Terduga.
Hal ini sesuai rekomendasi dan fakta di lapangan yang menunjukkan kondisi darurat pasca banjir.
Kedua jembatan tersebut runtuh diterjang banjir Juli 2020 lalu.
Saat itu, sejumlah infrastruktur rusak hingga memutus jalur penghubung antara beberapa wilayah, di antaranya yang terparah terjadi di jalur Jalan Bajingah dan jalur Desa Galam-Desa Pemalongan.
Dinas PUPRP Tala kala itu bergerak cepat dengan membangun jembatan darurat.
Kini dibangun permanen berupa jembatan box culvert.
"Alhamdulillah sekarang sudah nyaman lewat dan lebih lebar. Mudah-mudahan tak ada banjir lagi," ucap Samsuni, warga Saranghalang.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
