Jokowi Reshuffle Kabinet
Kembalikan Menteri Agama ke NU, Yaqut Cholil Qoumas: Agama Jangan Lagi Digunakan Jadi Alat Politik
Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, setelah dilantik sebagai Menteri Agama, yang pertama ingin dilakukan adalah menjadikan agama sebagai inspirasi
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - YAQUT Cholil Quomas adalah putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Gus Yaqut, panggilannya di kalangan santri, merupakan salah satu tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU).
Dia juga adalah adik kandung Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU.
Gus Yaqut menggantikan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.
Baca juga: Profil Wahyu Sakti Trenggono, dari Wakil Menteri Pertahan Dipilih Presiden Jokowi Jadi Menteri KKP
Baca juga: Ini Profil Gus Yakut Ketua Umum GP Anshor, Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri Agama Gantikan Fachrul Razi
Baca juga: Profil Budi Gunadi Sadikin, Mantan Dirut Bank Mandiri Jadi Menteri Kesehatan Pengganti Terawan
Terpilihnya Gus Yaqut untuk mengisi kursi menteri ini bak mengembalikan "pakem" bahwa Menteri Agama adalah "milik" NU, seturut jejak pengisi kursi jabatan ini dari masa ke masa.
Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, setelah nantinya resmi dilantik sebagai Menteri Agama, yang pertama ingin ia lakukan ialah menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi.
Yaqut tak ingin agama dijadikan sebagai alat politik. Ia ingin agama menjadi inspirasi dengan membawa nilai-nilai kebaikan dan kedamaian dalam berbangsa dan bernegara.
"Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah atau merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain," kata Yaqut dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).
Tak hanya itu, Yaqut berjanji untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah. Menurut anggota Komisi II DPR itu, karena mayoritas masyarakat Indonesia pemeluk Islam, negara akan damai dan tentram jika sesama muslim memiliki ukhuwah atau persatuan.
Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sesama warga.
Menurut dia, kemerdekaan Indonesia tercapai bukan hanya karena peran masyarakat Islam. Tetapi juga melibatkan peran bersama kaum Kristiani, Hindu, Budha, Konghucu dan semua agama yang melakukan pergolakan demi mencapai kemerdekaan.
Oleh karenanya, tidak ada satu kelompok atau satu agama pun yang berhak mengklaim kepemilikan tunggal negara ini.
"Semua berhak memiliki negara ini," ujarnya.
Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah basyariah atau persatuan sesama umat manusia.
Baca juga: VIRAL TikTok 5 Siswi SMP Injak Rapor, Dikeluarkan dari Sekolah dan Penyesalan Pun Tak Ada Guna
Mengutip sahabat Nabi, Yaqut menyebut bahwa jika antara satu orang dan yang lain tidak bersaudara dalam iman, persaudaraan harus dilakukan dalam aspek kemanusiaan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/presiden-joko-widodo-mengumumkan-enam-orang-calon-menteri-baru-di-kabinet-indonesia-maju-jilid-2.jpg)