Hari Libur Nasional 2021

Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021 Terlengkap Total 23 Hari, Simak Daftarnya

Hari libur nasional dan cuti bersama 2021 total berjumlah 23 hari. Daftar hari libur meliputi hari besar keagamaan dan hari libur nonkeagamaan.

Editor: Royan Naimi
Pixabay/tigerlily713
Ilustrasi kalender - Inilah jadwal hari libur nasional, cuti bersama, hari kejepit nasional kalender 2021. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari libur nasional dan cuti bersama 2021 total berjumlah 23 hari. Daftar hari libur meliputi hari besar keagamaan dan hari libur nonkeagamaan.

Diantara hari libur keagamaan itu adalah Idul Fitri, Natal, Imlek dan hari libur keagamaan lainnya.

Sebaga info, libur Lebaran yang rencananya mulai tanggal 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17 Mei digeser mulai 12, 13, 14, 17, 18, 19 Mei.

Cuti bersama dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 2021 menjadi tanggal 12, 17, 18, dan 19 Mei.

Baca juga: LINK KALENDER 2021, Jadwal Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, Harpitnas dan Tanggal Cantik 2021

Baca juga: KALENDER 2021, Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama, Termasuk Tanggal Merah Hari Keagamaan

Natal ada tambahan cuti bersama di tanggal 27 Desember dari semula hanya tanggal 24 Desember.

Total libur nasional dan cuti bersama di 2021 menjadi 23 hari.

Sementara itu, Tahun Baru Masehi 2021 jatuh pada Jumat kemudian Tahun Baru Imlek jatuh pada Jumat 12 Februari.

Kemudian tanggal merah menyambut hari raya keagamaan Idul Fitri dijadwalkan pada Sabtu-Minggu 15 - 16 Mei.

Namun, khusus libur Idul Fitri, baru bisa dipastikan sesuai keputusan Sidang Isbat oleh Kementerian Agama.

Selain libur nasional, cek juga hari-hari terjepit dan hari terjepit plus akhir pekan panjang.

Daftar Libur Nasional 2021 dan Cuti Bersama 2021

* Jumat 01 Januari : Tahun Baru Masehi.

* Jumat 12 Februari : Tahun Baru Imlek.

* Kamis 11 Maret : Isra Miraj.

KALENDER Indonesia Terbaru Tahun 2021, berikut Daftar Libur Nasional & Cuti Bersama
KALENDER Indonesia Terbaru Tahun 2021, berikut Daftar Libur Nasional & Cuti Bersama (mastimon.com)

* Minggu 14 Maret : Hari Raya Nyepi.

* Sabtu 01 Mei : Hari Buruh.

* Minggu 02 Mei : Jumat Agung.

* Kamis 13 Mei : Kenaikan Isa Almasih.

* Sabtu-Minggu 15 - 16 Mei : Idul Fitri.

* Rabu 26 Mei : Hari Raya Waisak.

* Selasa 01 Juni : Hari Lahir Pancasila.

* Selasa 20 Juli : Idul Adha.

* Selasa 10 Agustus : Tahun Baru Hijriyah.

* Selasa 17 Agustus : Hari Kemerdekaan.

* Senin 18 Oktober : Maulid Nabi.

* Sabtu 25 Desember : Hari Natal.

Daftar cuti bersama 2021 adalah sebagai berikut:

* 12 Maret: Isra' Mikraj Nabi Muhammad SAW.

* 12, 17, 18, dan 19 Mei: Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

* 24 dan 27 Desember: Hari Raya Natal.

Perbedaan Sebelum Masehi dan Masehi

Gagasan menghitung tahun sudah ada sejak manusia mulai memiliki catatan tertulis.

Tetapi gagasan untuk melakukan sinkronisasi hitungan penanggalan pada semua orang relatif baru.

Standar internasional penetapan tahun saat ini berdasarkan perhitungan tradisional tahun kelahiran Isa Almasih atau Yesus Kristus.

Seperti dikutip dari Live Science, sistem penanggalan internasional saat ini adalah AD dan BC.

Sistem AD dan BC merupakan sistem penanggalan modern yang digunakan oleh sebagian besar dunia.

Di Indonesia sistem AD dan BC disebut dengan sistem penanggalan Masehi atau kalender Masehi.

Mengapa disebut demikian?

Anno Domini

AD adalah singkatan dari Anno Domini atau Anno Domine dari bahasa Latin.

Lebih lengkapnya adalah Anno ab incarnatione Domini yang artinya in the Year of Our Lord dalam bahasa Inggris atau tahun Tuhan dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan istilah BC adalah singkatan dari Before Christ yang artinya sebelum Kristus yang lebih familiar disebut Sebelum Masehi ( SM).

Menurut Kamus Cambridge, frase Anno Domini (AD) berarti di tahun Tuhan, yang digunakan ketika merujuk pada satu tahun setelah Yesus Kristus atau Isa Almasih lahir.

Keputusan untuk memulai kalender dengan tahun kelahiran Yesus pertama kali disarankan oleh beberapa uskup Kristen.

Salah satunya adalah Uskup Clemens dari Alexandria pada 190 dan Uskup Eusebius di Antiokhia pada 314-325.

Mereka bekerja keras untuk menemukan tahun berapa Yesus lahir dengan menggunakan kronologi yang tersedia, perhitungan astonomi dan spekulasi astrologi.

Penggunaan paling awal yang terdokumentasikan metode perhitungan penanggalan dengan AD adalah dalam karya Bede pada abad ke-7.

Penting diketahui, meskipun sistem penanggalan AD (SM) menjadikan Yesus sebagai fokus utama, tetapi sistem ini tidak ditemukan dalam Alkitab (Bible).

Tetapi sistem tersebut aslinya berasal dari seorang Biksu Scythian dari timur bernama Dionysius Exiguus pada 525.

Saat itu, munculnya Yesus atau Isa ke dunia baru diakui sebagai titik balik sejarah.

Dionysus tidak pernah mengatakan bagaimana ia menentukan tanggal kelahiran Yesus.

Tetapi sejumlah teori mengungkapkan Dionysus menggunkaan kosmologi, konjungsi plamet, dan presesi ekuinoks untuk menghitung tanggal.

Dionysus berupaya menetapkan AD 1 atau 1 Masehi sebagai tahun kelahiran Yesus Kristus tetapi tidak sesuai perkiraannya dalam beberapa tahun.

Itulah sebabnya perkiraan modern terbaik menempatkan kelahiran Yesus Kristus pada 4 BC atau 4 SM.

Tujuan Dionysius yang sebenarnya adalah mencoba menentukan hari yang tepat bagi orang Kristen merayakan Paskah (Eastern Table).

Hampir seribu tahun kemudian, perjuangan untuk mengetahui kapan merayakan Paskah menyebabkan reformasi kalender Romawi asli yang disebut kalender Julian.

Reformasi kalender Julian pada bangsa Romawi menjadi kalender Gregorian yang paling banyak digunakan orang Barat saat ini.

Ilustrasi kalender masehi
Ilustrasi kalender masehi (Shutterstock)

Sebelum Masehi

Penambahan komponen SM atau BC terjadi dua abad setelah Dionysus.

Ketika Venerable Bede dari Northumbria menerbitkan Sejarah Gerejawi Rakyat Inggris pada 731.

Hingga saat ini, sistem Dionysus telah banyak digunakan.

Bede tidak hanya membuat sistem AD menjadi perhatian para sarjana tetapi juga memperluas sistem dengan memasukkan tahun sebelum 1 Masehi.

Tahun-tahun sebelumnya diberi nomor dengan cara hitung mundur untuk menunjukkan peristiwa yang telah terjadi sebelum Kristus (BC).

Tidak ada tahun nol

Charles Seife dalam Zero: The Biography of Dangerous Idea (2000), disebutkan bahwa Bede mengabaikan angka nol.

Tahun yang datang sebelum 1 AD atau 1 M disebut dengan 1 BC atau 1 M. Tidak ada tahun nol, 0 AD atau 0 M.

Namun, angka nol memang ada. Konsepsi modern manusia tentang nol pertama kali diterbitkan pada 628 M oleh cendekiawan India bernama Brahmagupta.

Gagasan itu kemudian menyebar ke era Eropa Kristen pada abad pertengahan, antara abad ke-11 hingga ke-13.

Popularitas sistem AD dan BC

Sistem AD dan BC semakin populer pada abad ke-9 setelah Kaisar Suci Romawi Charlemagne mengadopsi sistem untuk ketentuan penanggalan bagi pemerintahan di seluruh Eropa.

Pada abad ke-15 semua Eropa Barat telah mengadopsi sistem AD dan BC ini.

Inklusi sistem ini secara implisit dapat dilihat dalam pengenalan kalender Gregorian abad ke-16.

Kalender Gregorian ini menjadi standar internasional pada 1988 ketika International Organization for Standardization atau Organisasi Internasional Standardisasi merilis ISO 8601.

ISO 8601 menggambarkan cara untuk menggunakan tanggal dan waktu yang kemudian diterima secara internasional.

Baca juga: LINK KALENDER 2021, Jadwal Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, Harpitnas dan Tanggal Cantik 2021

Baca juga: KALENDER 2021, Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama, Termasuk Tanggal Merah Hari Keagamaan

Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021 Terlengkap Total 23 Hari, Simak Daftarnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kalender 2021- Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama di Kalender 2021, Tanggal Merah Hari Keagamaan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved