Berita Jakarta
WADUH! Ular-ular Bermunculan di Permukiman Warga pada Awal Tahun Ini, Ada Apa Ya?
Robi menjelaskan, fenomena ini dikarenakan mulai menetasnya telur-telur ular sejak Bulan Desember hingga Maret mendatang.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Awal tahun 2021 selain semakin mengkhawatirkannya kondisi Covid-19, juga ada panomena lain yang juga jadi perhatian serius masyarakat.
Mulai bermunculannya hewan melata di permukiman warga, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat.
Contohnya di Ibu Kota Jakarta, hanya dalam satu hari, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Barat mengevakuasi tiga ekor ular yang masuk ke permukiman warga.
Menurut Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat Eko Sumarno Rabu (6/1/2021), hari ini evakuasi satu ular sanca di Rawa Belong, ular sanca di Kebon Jeruk, dan satu ular anakan kobra di Kalideres.
Baca juga: VIDEO Drama Penangkapan Ular Kobra di Gudang Rumah Warga Palam Banjarbaru
Baca juga: Banjir di Pengayuan Banjarbaru Tak Kunjung Surut, Ular, Diare dan Gatalan Ancam Warga Terdampak
Baca juga: Ulah Ular King Kobra Goldhi Milik Panji Petualang Saat TikTok Bareng Girlband Starbe
Sementara itu pengamat reptil sekaligus pendiri komunitas pecinta reptil 'Reptile Zone' Roni memaparkan terkait penomena bermunculannya ular di permukiman warga.
Robi menjelaskan, fenomena ini dikarenakan mulai menetasnya telur-telur ular sejak Bulan Desember hingga Maret mendatang.
"Masuk November sampai Desember mereka (ular) mengeram. Lalu, akhir Desember sampai Maret menetas," ujar Roni ketika dihubungi Rabu (6/1/2021).
Disebut Roni, anak ular yang baru menetas mudah berpencar ke berbagai tempat, termasuk ke permukiman warga.
Ada juga kemungkinan ular terbawa banjir yang dipicu oleh musim hujan, sehingga masuk ke permukiman warga.
"Kalau yang kecil-kecil itu menetas, mereka akan ke mana saja. Kedua, ular juga bisa masuk ke permukiman warga karena terbawa banjir," lanjutnya.
Belum lagi, ular seringkali mengikuti instingnya untuk mencari tikus yang tak jarang berada di permukiman warga.
"Ketiga, biasa faktor makanan. Karena mereka predator tikus maka ular ikuti insting (cari tikus)," lanjutnya.
Tak hanya itu, menurut Roni, masuknya ular ke permukiman warga juga disebabkan mulai berkurangnya habitat alami ular.
"Karena itu habitat juga sudah mulai terganggu makanya masuk ke pemukiman warga," lanjut Roni.
Untuk mencegah hal tersebut kembali terjadi, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan warga.