Bumi Murakata
Laksanakan Suling ke-193 di Masjid Al Hidayah , Bupati dan Wabup HST Pamitan
Bupati HST A Chairansyah dan Wakil Bupati HST Berry Nahdian Forqan pamitan saat hadir dalam program suling di Masjid Al Hidayah Desa Pajukungan Hilir
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Subuh keliling (suling) memasuki pekan ke-193. Kali ini program suling dilaksanakan di Masjid Al Hidayah Desa Pajukungan Hilir Kecamatan Barabai, Jumat (8/1/2021).
Sama seperti subuh keliling sebelumnya, kali ini pemerintah juga mensosialisasikan protokol kesehatan.
Suling kali ini dihadiri oleh Bupati HST A Chairansyah dan Wakil Bupati HST Berry Nahdian Forqan.
Turut hadir Camat Barabai, Camat Pandawan, Camat Batang Alai Utara, Camat Batang Alai Selatan, Camat Limpasu, Koramil, Polsek dan jamaah Masjid Al Hidayah.
Bupati HST H A Chairansyah dalam sambutannya merasa bersyukur bisa bersilaturrahmi dan salat subuh berjamaah dengan warga di masa pandemi.
Mendekati berakhirnya masa jabatan sebagai Bupati HST pada 16 Februari ia mohon pamit dan meminta maaf.
Ia meminta maaf apabila selama menjalankan amanah sebagai Bupati HST ada hal yang tidak berkenan.
Selanjutnya, H A Chairansyah mengatakan Indonesia kini sedang mengalami kenaikan kasus positif bahkan bisa dikatakan sudah memasuki gelombang ketiga atau semakin meningkat.
"Untuk itu mohon kepada masyarakat untuk tetap patuhi protokol kesehatan. Yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan selalu jaga jarak jangan berkerumun atau berkumpul," jelasnya.
Direktur Rumah Sakit, H Damanhuri Barabai selaku Juru Bicara Tim Gugus Tugas, dr M Asnal, mengatakan kasus Covid-19 masih terus meningkat.
Satu-satunya cara mengendalikan angka penyebaran dengan tertib protokol kesehatan.

M Asnal membeberkan orangtua memiliki penyakit bawaan rentan terhadap Covid-19.
"Apabila anak muda dengan imun tubuh bagus bila terkena tidak akan menimbulkan gejala. Sehingga bisa menularkan ke orang lain, Maka kebijakan pemerintah untuk memutuskan mata rantai penularannya," jelasnya.
Ia menyampaikan, virus corona belum ada obatnya. Hingga saat ini para ilmuan atau peneliti masih mencari vaksin untuk menghentikan covid-19.
"Karena belum ada obatnya, yang perlu kita lakukan yakni protokol kesehatan. Dengan mencuci tangan dengan sabun selama sepuluh detik karena tempat masuknya virus melalui hidung, mata, dan mulut. Kemudian pakai masker. Kita semua sudah dicurigai menderita covid-19. Makanya masker penting," bebernya. (AOL)