Ruas Jalan Trans Kalimantan di Mataraman Kabupaten Banjar Terendam, Lalu Lintas Terganggu

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Luapan Sungai Riam Kiwa, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, tak hanya merendam permukiman, tapi juga jalan raya.

Seperti yang terjadi saat Rabu (13/1/2021) malam, ruas Jalan Trans Kalimantan di wilayah Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, terendam.

Berakibat, arus lalu menjadi terganggu. Bahkan terjadi kemacetan di ruas Km 58, sekitar depan Polsek Mataraman dan di depan Kantor Pemerintah Desa Bawahan Selan, Kecamatan Mataraman atau depan Masjid Dawatul Hasanah.

Rombongan Korps Sukarelawan PMI Kabupaten Tapin yang ingin menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, terjebak dalam kemacetan panjang di ruas jalan tersebut.

Baca juga: Satu ODGJ Kaki Terikat Rantai Dievakuasi Petugas dari Lokasi Banjir di Desa Mekar Kabupaten Banjar

Baca juga: PLN Matikan Aliran Listrik Enam Desa Banjir Parah di Kalsel, Berikut Desa-desa Mati Listrik

Penuturan Zainal Abidin, senior KSR PMI Kabupaten Tapin, kepada Banjarmasinpost.co.id, akses jalan melalui aplikasi google map menunjukan jalur yang dilintasinya berwarna merah.

"Artinya kalau aplikasi google map berwarna merah itu terjadi kemacetan parah," imbuh Kepala Markas PMI Kabupaten Tapin, Dwi Suryanto, kepada Banjarmasinpost.co.id, Rabu (13/1/2021) jelang tengah malam.

Kepala Polsek Mataraman, Iptu Widodo Saputro, mengimbau agar pengguna jalan yang ingin ke Kota Banjarmasin atau sebaliknya melalui jalan setempat sebaiknya menunda hingga genangan air surut.

Menurutnya, saat ini dari 12 desa di wilayah Kecamatan Mataraman, 9 di antaranya sudah tergenang karena luapan dari aliran sungai setempat.

Baca juga: Tanggap Bencana Banjir di Kalsel, Polda Kalsel Kerahkan Tim Evakuasi Bantu Masyarakat Terdampak

Baca juga: VIDEO Tiga Fasilitas Pelayanan Publik di Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar Kebanjiran

Mantan Kapolsek Lokpaikat yang baru sehari menjabat itu menduga asal genangan di ruas Jalan Trans Kalimantan ini karena kiriman air dari musibah banjir di wilayah Kecamatan Pengaron.