Gempa Sulawesi Barat
Sudah 27 Orang Tewas Akibat Gempa di Sulawesi Barat, Gedung Bertingkat Hingga Kantor Gubernur Ambruk
Hingga saat ini ada 27 warga yang meninggal akibat gempa di Majene Sulawesi Barat
BANJARMASINPOST.CO.ID, MAMUJU - Dampak gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat cukup parah. Banyak gedung bertingkat roboh dan bangunan rusak, tak terkecuali Kantor Gubernur Sulbar dan Hotel Matos.
Padahal jarak antara Mamuju dan lokasi gempa di wilayah Malunda, Majene, sekitar 100 kilometer.
Dalam sebuah video singkat, tampak warga mendatangi Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang tampak rusak cukup parah.
“ Kantor Gubernur Sulbar ambruk. Hancur. Alhamdulillah masih diberi keselamatan. Hotel Matos (Mamuju), hancur,” kata warga yang merekam gambar yang tersiar pada Jumat 15 Januari 2021 dini hari, seperti ditulis tribun-timur.com.
Hotel Matos merupakan singkatan dari Maleo Town Square di Jl Yos Sudarso No 37 Mamuju, Kecamatan Mamuju. Sedangkan kantor gubernur berada di Kompleks Perkantoran Gubernur, Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas, Kecamatan Simboro dan Kepulauan, Mamuju.
Baca juga: Gadis Cilik Meringis Kesakitan Terjebak di Reruntuhan Bangunan Ambruk Akibat Gempa Sulbar, Bernapas?
Baca juga: UPDATE Gempa Sulawesi Barat, 8 Meninggal Dunia, 637 Luka-luka dan 16 Ribu yang Mengungsi
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat Darno Majid menyebut hingga saat ini ada 27 warga yang meninggal akibat gempa yang berpusat di Kabupaten Majene, Jumat (15/1/2021).
Korban tersebut tewas usai tertimpa reruntuhan material bangunan yang ambruk saat gempa.
Dari 27 korban yang meninggal, sebanyak 18 di Kabupaten Mamuju dan 9 orang lainnya meninggal di Kabupaten Majene.
"Dari gempa yang sangat luar biasa yang berdampak kepada dua Kabupaten yang terdekat yaitu di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju," ujar Darno saat konferensi pers di Mamuju, Jumat siang.
Saat ini, kata Darno, BPBD belum mendapatkan data pasti terkait jumlah warga yang mengungsi di dua kabupaten tersebut.
Namun diperkirakan ada belasan ribu warga yang sudah mengungsi ke beberapa kawasan pegunungan yang ada di Mamuju.
"Pengungsi ini tersebar di beberapa daerah di pegunungan. Ada di depan rujab (rumah jabatan), kemudian ada pengungsi di bukit," ujar Darno.
Di Mamuju, kata Darno, selain gedung perkantoran, hotel, dan pusat perkantoran yang ambruk, ada juga rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah.
Dia menyebut ada 10 rumah warga yang rata dengan tanah, sekitar 100 lebih rumah rusak berat dan ringan, serta beberapa ruko yang turut ambruk.
"Kemudian kantor Gubernur sendiri mengalami kerusakan yang sangat parah. Di antaranya setengah dari kantor itu ambruk dan di belakangnya retak dan mungkin saja saat ini sepertinya memang sudah tidak bisa lagi ditempati apalagi kita mengantisipasi kemungkinan gempa susulan," tandas Darno.
