Banjir di Kalsel
Banjir di Kalsel 2021, Jembatan Bailey di Pabahanan Tala Tunggu Sheet Pile Pengaman Tanggul Selesai
Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) 1 Kalsel dibantu Dinas PUPRP Tala fokus memasang sheet pile pengaman tanggul
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejak malam tadi dan berlanjut hari ini, Minggu (17/1/2021), pihak Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) 1 Kalsel dibantu Dinas PUPRP Tala fokus memasang sheet pile pengaman tanggul di area oprit jembatan di Pabahanan yang putus.
Pekerjaan tersebut digenjot.
"Mudah-mudahan hari ini juga bisa rampung sehingga jembatan bailey bisa segera dipasang," ucap Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Tala Dwi Hadi Putra.
Ia menerangkan tanggul sisi kanan (arah Pabahanan/keluar kota) di area oprit yang runtuh pada Kamis petang lalu masih terus mengalami pengikisan.
Baca juga: Banjir di Kalsel 2021, Belum Berani Pulang, Warga Cempaka Banjarbaru Memilih Bertahan di Masjid
Baca juga: Banjir di Kalsel 2021, Jembatan Darurat di Perbatasan Astambul-Mataraman Kabupaten Banjar Putus
Baca juga: Banjir Kalsel 2021, Keluar Masuk Pelaihari Ditutup Total, Jalur Alternatif Atilam-Kunyit Diperbaiki
Karena itu mendesak diamankan dengan cara memasang sheet pile atau semacam tiang pancang.
Setelah pemasangan sheet pile tersebut selesai, jembatan bailey bisa dipasang.
Sheet pile adalah sejenis dinding penahan tiang pancang.
Segmen dengan profil berlekuk saling mengunci untuk membentuk dinding dengan indentasi dan outdent bergantian.
Palung meningkatkan ketahanan terhadap tekukan.
Segmen biasanya terbuat dari baja atau logam lain.
Satu unit jembatan bailey, sebut Dwi, telah ada di lokasi.
Jika tiang pancang telah selesai maka tinggal dirakit dan dipajang membentang di atas oprit (arah luar kota) yang runtuh.
Jembatan bailey yang akan dipajang di ruas jembatan di Pabahanan tersebut terdiri atas dua unit milik Denzipur 8/GM Kodam VI/Mulawarman dan milik Balai Besar PJN.
Dandim 1009/Pelaihari Letkol Inf Adi Yoga Susetyo menuturkan jembatan yang terputus di Kelurahan Pabahanan tersebut merupakan akses jalan nasional.
Keberadaan jembatan itu sangat diperlukan untuk distribusi barang dan jasa..
Ia menerangkan hasil koordinasi dan pengukuran di lapangan, akan dipasang dua unit jembatan bailey milik Denzipur 8/GM Banjarbaru sepanjang 15 meter type 2-1 dan satu lagi milik Balai Besar PJN Kalsel sepanjang 45 meter.
"Jembatan bailey akan dipasang setelah sheet pile (penahan longsor) terpasang hari ini oleh P2JN 1 Kalsel," papar Dandim.
Setelah itu, lanjutnya, baru dilakukan pemasangan jembatan bailey Denzipur 8 di satu titik (longsor arah Banjarmasin.
Diestimasi selesai Senin nanti apabila pemasangan sheet pile selesai hari ini
"Selanjutnya pemasangan sheet pile di titik dua atau longsor arah Pelaihari oleh P2JN 1 Kalsel. Setelah selesai baru dipasang jembatan bailey oleh P2JN 1 Kalsel," paparnya.
Dikatakannya, jembatan bailley milik Denzipur tersebut kekuatan 40 ton.
Sedang diupayakan secepatnya menuju Pelaihari.
Sebanyak 21 personel dari Denzipur 8/GM Banjarbaru dikerahkan ke lokasi.
"Kita akan usahakan secepatnya untuk menyelesaikan, sehingga aktivitas ekonomi dan penyaluran logistik bagi warga terdampak bencana banjir bisa lebih lancar,” ucap Dandim.
Jalur Hulusungai Putus Lagi
UPAYA pengangkutan jembatan bailey milik P2JN yang berada di Rantau, Kabupaten Tapin, saat ini terkendala.
"Jalur jalan nasional arah ke Hulusungai sekarang putus lagi," sebut Kabid Binamarga Dinas PUPRP Tala Dwi Hadi Putra.
Hal itu praktis menyulitkan pengangkutan jembatan bailey milik TNI tersebut.
"Ada lagi dapat info, ada bailey di Margasari (Tapin). Berarti untuk ke Pelaihari lewat Banjarmasin, tapi sekarang Banjarmasin sedang banjir juga. Ini kami bersama-sama masih terus mencari alternatif-alternatif," tandas Dwi.
Informasi diperoleh, putusnya jalur ke hulu sungai tersebut akibat runtuhnya oprot jembatan Banuahanyar di wilayah Astambul-Mataraman (Kabupaten Banjar), pagi tadi sekitar pukul 06.00 Wita.
Bentang oprit yang longsor (putus total) dari arah Banjarmasin sekitar empat meter.
Sedangkan oprit yang runtuh dari arah Hulusungai sekitar lima meter.
(Banjarmasinpost.co.id/roy)