Penembakan Prajurit TNI

Pratu Roy Vebrianto Ditembak Usai Shalat Subuh, 2 Prajurit TNI Gugur Diberondong Peluru KKB di Papua

Kontak senjata TNI dengan KKB di Papua kembali terjadi. Dua prajurit TNI gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

(Achmad Nasrudin Yahya)
Prajurit TNI tengah berkonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAYAPURA - Kontak senjata TNI dengan KKB di Papua kembali terjadi. Dua prajurit TNI gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Dua prajurit TNI yang gugur itu berasal dari Yonif R 400/BR.

Salah satunya Pratu Roy Vebrianto yang ditembak secara membabi buta sesaat dirinya usai melaksanakan ibadah sholat Subuh di Pos Titigi Yonif Raider 400/BR di Kampung Titigi Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua Jumat, (22/1/21).

Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menyampaikan bahwa menurut informasi yang didapat, Pratu Roy ditembak dari jarak 200 meter pada saat melaksanakan pembersihan usai melaksanakan ibadah sholat subuh.

“Sedangkan korban yang lain atas nama Pratu Dedi Hamdani dari Pos Hitadipa, saat melakukan pengejaran kepada KKB yang melakukan penembakan terhadap Pos Titigi,”kata dia.

Baca juga: Distribusi Bahan Pokok Terdampak Banjir Kalsel, Disdagperinkop Kapuas Jamin Stok Aman

Baca juga: Sopir Sempat Demo di Kayutangi Banjarmasin, LCT Swasta Jadi Solusi Seberangkan Truk

Korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa.

“Dua korban penembakan KKN itu, meninggal dunia saat di evakuasi ke Timika dengan menggunakan helly Caracal,”ujarnya.

Juru Bicara OPM Sebby Sambon saat dikonfirmasi mengenai kejadian itu, belum memberikan keterangan.

Namun dari Laman Facebook TPNPB (Tentara Pembebasan Nasionla Papua Barat) menyatakan, pihaknya melakukan penyerangan terhadap Pos TNI Titigi dan mengklaim ada 3 prajurit TNI tang berhasil di tembak.

“Intan Jaya 22/01/2020. Serangan yang terjadi di pos titigi intan jaya, terjadi pada hari ini, hari jumat pukul 05:00-10:15 selesai.

Dalam kontak senjata itu, kami TPNPB tidak ada yang korban maupun luka-luka, namun anggota TNI tiga orang yang kami tembak di pos TNI titigi itu”.

Penyerangan terhadap pos TNI di pimpin Yosua Waker.

Menurut TPNPB, pihaknya tetap siap siaga terhadap kemungkinan TNI melakukan pengejaran.

* Berencana Cuti Menikah

Keluarga almarhum Pratu Dedi Hamdani bercerita bahwa Dedi sedianya berencana untuk pulang ke rumahnya di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Dedi sudah berencana untuk cuti pada dua bulan mendatang, untuk melangsungkan pernikahannya.

"Dua minggu yang lalu dia telpon, dua bulan lagi dia akan pulang ambil cuti untuk menikah," ujar ayah Pratu Dedi Hamdani, Muhdin dengan berlinang air mata saat ditemui di rumahnya yang berada di Desa Plambek, Lombok Tengah, Sabtu (23/1/2021).

Muhdin menuturkan, anak laki-lakinya itu akan menikahi pujaan hati yang merupakan orang satu kampungnya.

"Pacarnya gadis orang sini, dia pacaran sudah lebih 5 tahun," kata Muhdin.

Menurut Muhdin, selama di Papua, Dedi jarang menelepon karena tidak ada sinyal.

"Kalau saya yang telepon susah, sering tidak nyambung, karena tidak ada sinyal. Jadi saya hanya menunggu telepon," kata Muhdin.

Suasana rumah duka almarhum Pratu Hamdani
Suasana rumah duka almarhum Pratu Hamdani (KOMPAS.COM/IDHAM KHALID))

Dedi yang kini berpangkat Praka Anumerta, sebelumnya terlibat kontak senjata dengan KKB di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021)

Rencananya, alamarhum Praka Anumerta Dedi Hamdani akan dimakamkan secara militer di pemakaman keluarga yang berada di Desa Plambek, Minggu besok.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah karangan bunga dengan ucapan belasungkawa dari petinggi TNI memenuhi halaman rumah almarhum Hamdani.

Muhdin mengenang anaknya itu sebagai sosok yang memiliki tekad kuat untuk menjadi anggota TNI.

"Memang dia niatnya keras menjadi TNI, sejak kecil memang itu cita-citanya, dia latihan selalu latihan gigih," kata Muhdin saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Desa Plambek, Lombok Tengah, Sabtu (23/2021).

Perjalanan Pratu Dedi Hadani mendapat seragam TNI pun tak mudah. Sebelum bergabung dengan TNI, Pratu Dedi sempat mengikut tes masuk kepolisian.

Tetapi, ia belum beruntung dan tak lolos tes.

Pada kesempatan berikutnya, Pratu Dedi mencoba tes masuk sebagai anggota TNI. Tetapi, ia kembali gagal.

Dedi Hamdani berhasil bergabung sebagai prajurit TNI setelah menjalani tes kedua.

Momen itu sangat dikenang Muhdin. Saat tes kedua, Muhdin mengantar Dedi mengikuti tes di Singaraja, Bali.

"Yang saya ingat itu, waktu ngantar dia tes di Bali, terus bensin kami habis," kata Muhdin.

Baca juga: Sopir Sempat Demo di Kayutangi Banjarmasin, LCT Swasta Jadi Solusi Seberangkan Truk

Baca juga: Distribusi Vaksin-19 Berlanjut, 4 Juta Dosis akan Disebar di Februari

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prajurit TNI yang Gugur di Papua Berencana Cuti untuk Menikah", dan di Tribunnews.com dengan judul Dua Prajurit TNI Gugur Ditembak Kelompok Bersenjata Papua,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved