Harga Emas Antam Hari Ini
Harga Emas Antam Hari Ini 26 Januari 2021, Stabil Rp 958.000 Per Gram
Harga emas batangan bersertifikat keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini tak berbeda dari hari sebelumnya.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Harga emas Antam hari ini, 26 Januari 2021 terpantau stabil. Harga emas batangan bersertifikat keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak berbeda dari hari sebelumnya.
Sementara itu dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 958.000.
Harga emas Antam hari ini stabil atau sama seperti harga pada Senin (25/1).
Sementara harga buyback emas Antam juga menguat ke level Rp 839.000 per gram. Artinya, harga tetap saham seperti harga di sebelumnya.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Senin 25 Januari 2021, Logam Mulia Antam 2 Gram Rp 1.944.000
Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Turun Rp 4.000, Emas Antam 2 Gram Jadi Rp 1.944.000
Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Selasa (26/1) dan belum termasuk pajak:
Harga emas 0,5 gram: Rp 529.000
Harga emas 1 gram: Rp 958.000
Harga emas 5 gram: Rp 4.565.000
Harga emas 10 gram: Rp 9.075.000
Harga emas 25 gram: Rp 22.562.000
Harga emas 50 gram: Rp 45.045.000

Harga emas 100 gram: Rp 90.012.000
Harga emas 250 gram: Rp 224.765.000
Harga emas 500 gram: Rp 449.320.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 898.600.000
Diketahui, Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram.
Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya.
Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar.
Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas.
Baca juga: VIRAL- Wanita Ini Temukan Kalung Emas dalam Perut Ikan yang Dibelah, Langsung Menangis Tahu Faktanya
Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Turun Rp 4.000, Emas Antam 2 Gram Jadi Rp 1.944.000
* Saham Aneka Tambang (ANTM) Direkomendasikan Beli
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) baru merilis laporan operasional yang belum diaudit kuartal IV tahun 2020. Perusahaan ini menunjukkan, kinerja ANTM yang luar biasa selama periode ini untuk tiga segmen bisnisnya yakni feronikel, bijih nikel dan emas.
Berdasarkan laporan operasional, produksi feronikel ANTM di kuartal IV tahun 2020 tercatat 6.837 ton, atau meningkat 466 ton setara tumbuh 7,3% secara qoq. Produksi bijih nikel ANTM juga menunjukkan peningkatan pada kuartal IV tahun 2020 yakni menjadi 416.917 ton atau naik 28% secara qoq.
Namun pada segmen emas, volume produksi ANTM turun 9,8% atau 1.350 oz di 4Q20. Di sisi volume penjualan, segmen emas stabil di 222.515 oz.
Produksi feronikel juga membukukan pertumbuhan triwulanan yang positif sebesar 2,7% qoq menjadi 6.639 ton sedangkan volume penjualan bijih nikel tumbuh sangat mencengangkan. Yakni naik dua kali lipat setiap tiga bulan dan mencapai 2 juta ton di kuartal IV tahun 2020.
Analis Sucor Sekuritas, Hasan dalam riset 22 Januari 2021 menyebut, volume bijih nikel ternyata jauh lebih tinggi dari yang diharapkan. Semula, Sucor memperkirakan, Antam hanya akan menjual bijih nikel pada level yang sama dengan angka kuartal III tahun 2020 yakni kurang lebih 1 juta ton.
"Hasilnya, kami menyesuaikan perkiraan volume bijih nikel di tahun 2020 menjadi 3,3 juta ton, atau naik 50% dari perkiraan sebelumnya," terang Hasan dalam riset.
Sucor melihat, permintaan bijih nikel dalam negeri meningkat dalam waktu dekat. "Melihat tahun 2021 dan 2022, kami yakin permintaan bijih nikel dalam negeri akan meningkat secara signifikan di tengah pertumbuhan yang luar biasa dari perkembangan industri Nickel Pig Iron (NPI) Indonesia," jelas Hasan.

Menurut Hasan, Indonesia akan menambah sekitar 120 juta ton kapasitas produksi NPI di tahun 2021 - 2022. Hasil olahan nikel yang sangat besar di Indonesia ini membawa kabar positif bagi Antam karena sudah tidak bisa lagi menjual bijihnya di pasar ekspor.
"Perkembangan positif telah tercermin dari bijih nikel ANTM. Volume penjualan sudah setara dengan volume perusahaan di saat pemerintah memberlakukan larangan ekspor bijih nikel pada Januari 2020," jelas Hasan dalam riset.
Mengingat cerita positif ini, Hasan mengerek volume penjualan bijih nikel untuk tahun 2021-2022 masing-masing sebesar 25% dan 20% menjadi 5 juta ton dan 6 juta ton. "Kami yakin asumsi volume penjualan ini cukup konservatif mengingat Antam bisa menjual sekitar 2 juta ton pada kuartal IV tahun 2020 dan permintaan bijih nikel domestik lebih tinggi di masa mendatang sejalan dengan selesainya proyek smelter nikel," jelas Hasan.
Apalagi menurut Sucor Sekuritas, Antam mendapat dukungan pemerintah untuk mengembangkan investasi smelter nikel. "Kisah menarik lainnya bersumber dari rencana pemerintah untuk membangun smelter nikel terbesar mengingat potensi sumber daya yang besar sekaligus untuk menunjang proyek mobil listrik nasional," terang Hasan.
Untuk itu, Pemerintah berperan aktif dalam pengelolaan industri pertambangan dan pengolahan smelter nikel. "Dalam hal ini, ANTM akan menjadi kunci penerima manfaat dengan investasi nikel sebab banyak perusahaan berbondong-bondong ke Indonesia karena setiap pabrik peleburan nikel membutuhkan bijih nikel," jelas Sucor.
Sementara itu, ANTM memiliki cadangan bijih nikel yang melimpah dan mampu mendukungnya gelombang positif banjir smelter nikel di Indonesia. Karena itu, Hasan rekomendasi saham ANTM untuk beli dengan target Rp 3.900 per saham.
"Pada tahap ini, kami meningkatkan perkiraan pendapatan kami untuk 2020F-2021 sebesar 17,9% dan 32,9% seperti yang kami lakukan dalam meningkatkan asumsi volume penjualan bijih nikel," jelas Hasan. Menurut Hasan, target harga Rp 3.900 mencerminkan PE 2021-2022 masing-masing di 48,2x dan 42,5x.
Risiko downgrade rekomendasi saham ANTM adalah harga nikel yang menurun, volume penjualan yang lebih rendah dan pengetatan pembatasan operasional akibat pandemi.
Sucor Sekuritas memperkirakan, pendapatan ANTM di 2020 akan turun menjadi Rp 24,04 triliun dari Rp 32,72 triliun di tahun 2019. Sementara pada tahun 2021, Sucor memproyeksikan, pendapatan ANTM bisa mencapai Rp 26,09 triliun.
Sedangkan laba bersih ANTM tahun 2020 diprediksi menjadi Rp 1,36 triliun, naik dari 2019 yang membukukan laba bersih Rp 194 miliar. Di tahun 2021, laba bersih Antam diperkiraan menjadi Rp 1,94 triliun mencerminkan laba bersih per saham di Rp 81 per saham. Senin (25/1), harga saham ANTM ditutup turun 0,35% di Rp 2.870 per saham. (*)
Baca juga: Daftar Harga Emas di Pegadaian Kamis 21 Januari 2021, Logam Mulia Antam 2 Gram Naik Rp 5.000
Baca juga: Naik Rp 18.000 Per 2 Gram, Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini 22 Januari 2021
Artikel ini tayang di kontan.co.id dengan judul Harga emas Antam stabil di level Rp 958.000 per gram pada hari ini (26/1) dan Produksi nikel naik, saham Aneka Tambang (ANTM) direkomendasikan beli