Pengolahan Kayu Ulin di Banjarbaru
Banyak Saingan, Perajin Ulin Lianganggang Banjarbaru Alami Penurunan Omset
Banyak saingan dan terjadi bencana banjir membuat penjualan kayu ulin olahan di Landasan Ulin Selatan, Lianganggang, Banjarbaru, Kalsel, jadi sepi.
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Saat ini perajin kayu ulin cukup banyak di berbagai darah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Yati, salah satu perajin di sentra pengolahan kayu ulin Kota Banjarbaru, Jalan Kelurahan, Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Lianganggang.
Saat ini, jelasnya, permintaan akan septic tank dan wadah tandon menurun. Selain banyak saingan, dugaannya pula adalah dampak dari Pandemi Covid-19.
"Sekarang, Kalsel masih dilanda bencana banjir. Jadi, ekonomi masyarakat juga lumpuh," ujarnya, Kamis (28/1/2021).
• VIDEO Melihat Sentra Pengolahan Kayu Ulin di Lianganggang Banjarbaru
• Lebih Murah, Beli Kayu Ulin di Sentra Pengolahannya di Lianganggang Banjarbaru
• Hasil Olahan Kayu Ulin di Lianganggang Banjarbaru Ini Tembus Jawa
Meski begitu langganannya dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Tapin di Provinsi Kasel masih tetap memesan padanya. Termasuk yang di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
"Mudah-mudahan di tahun 2021 ini, pemesanan olahan kayu ulin lebih ramai," harapnya.
Padahal sebelum Pandemi Covid-19, ungkap Yati, pemesanan masih normal. Kebanyakan, pembelinya adalah pemilik toko yang akan menjual lagi produknya.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna)