Berita Banjarmasin
Jelang Hari Raya Imlek, Toko Perlengkapan Sembahyang dan Aksesoris di Banjarmasin Sepi Pengunjung
Biasanya sebulan sebelumnya persiapan merayakan Imlek sudah ramai, namun tahun ini terbilang masih sepi.
Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa akan merayakan tahun baru Imlek pada 12 Februari 2021. Biasanya sebulan sebelumnya persiapan merayakan Imlek sudah ramai, namun tahun ini terbilang masih sepi.
Sebagaimana di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tidak begitu ramainya persiapan perayaan Imlek terlihat dari belum banyaknya pembeli perlengkapan sembahyang dan pernak-pernik Imlek.
Nirmala, pemilik toko perlengkapan sembahyang dan aksesoris Imlek di Jl Veteran, Banjarmasin, menyatakan, menjelang Imlek ini tokonya tak banyak pembeli, padahal biasanya sebulan sebelumnya sudah ramai.
"Kalaupun ada pembeli perlengkapan Imlek, hanya satu dua orang," ungkap Nirmala yang sudah puluhan tahun berjualan dan tokonya terbilang satu-satunya penyedia terlengkap perlengkapan sembahyang dan aksesoris Imlek di Banjarmasin.
• IMLEK 2021, Ramalan 12 Shio Keberuntungan Kamis 28 Januari: Siap-siap Hoki Menerkam Anda Hari Ini
• IMLEK 2021 - 10 Buah Bawa Keberuntungan Sambut Imlek 2021 Menurut Feng Shui
Paling rutin dibeli orang adalah dupa, karena memang diperlukan untuk sembahyang. Itu pun tak selalu ada setiap hari karena pemakaian satu pak dupa habisnya cukup lama.
"Sepinya pembeli perlengkapan Imlek karena masih pandemi corona. Orang-orang masih belum berani mengadakan perayaan besar, makanya berdampak pada penjualan di toko saya," terangnya.
Meski demikian Nirmala tetap berharap beberapa hari ke depan seiring masuk bulan Februari penjualan akan ada peningkatan walaupun disadarinya tak seramai tahun-tahun sebelumnya.
Erni, salah seorang pembeli asal Banjarmasin, mengatakan, sesuai kesepakatan keluarga bahwa tahun ini di masa pandemi tak ada makan bersama yang mengundang keluarga besar.
"Jadi hanya merasakan Imlek, sembahyang dan makan bersama di rumah masing-masing saja," ungkapnya.
Erni berbelanja dupa, lilin, uang kertas dan lainnya yang di antaranya adalah titipan keluarga yang tinggal di kawasan Binuang, Kabupaten Tapin.
"Biasanya keluarga dari luar kota akan datang untuk merasakan Imlek di Banjarmasin. Tapi tahun ini mereka memilih merasakan di rumah mereka, makanya nitip belikan perlengkapannya dengan saya untuk dikirimkan," papar Erni.
Selain aksesoris Imlek dan perlengkapan sembahyang, salah satu tradisi saat perayaan Imlek adalah makan dengan keluarga besar.
Di Hari Raya Imlek semua keluarga besar berkumpul di rumah yang dituakan untuk menikmati jamuan khusus dan sembahyang.
Biasanya di acara jamuan makan itu ada 12 makanan ini wajib hadir di atas meja makan. Makanan harus terdiri dari berbagai unsur misalnya dari yang berenang, yang di darat berkaki empat dan berkaki dua.
Selain makanan berat juga ada makanan ringan macam kue mangkok dan kue keranjang. Namun di tahun ini khusus kue keranjang juga tak tersedia di Toko Nirmala.
"Paling tidak sebulan sebelum Imlek sudah ada pembuat kue keranjang yang menitipkan olahannya. Tapi tahun ini, lihat saja, tak ada kue keranjang di toko saya," tukas Nirmala.
• Tanaman-tanaman Ini Terkenal Sebagai Hadiah Perlambang Keberuntungan Saat Imlek, Mana Pilihanmu?
Kue keranjang yang lengket dan manis sebenarnya punya peranan penting di Hari Raya Imlek. Kue keranjang atau nian gao ini memiliki arti tahun yang lebih sejahtera.
Biasanya kue keranjang akan disusun di atas kue mangkok warna merah. Harapannya adalah setiap orang bisa memiliki kehidupan yang manis dan menanjak.
Kue mangkok warna merah ini melambangkan rezeki yang akan selalu mekar sepanjang tahun. Diharapkan tahun baru akan memberikan rezeki baru yang berlimpah dan tak terputus sepanjang tahun. (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)