Berinta Banjar
Terancam Runtuh, Jembatan Beton di Desa Tanah Habang Mataraman Berlubang
Jembatan beton di Desa Tanah Habang, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di khawatirkan runtuh.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Jembatan beton di Desa Tanah Habang, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di khawatirkan runtuh.
Saat ini, di bagian tengah lantai jembatan telah berlubang. Retakan, juga terlihat dipinggir lantai jembatan.
"Lubang itu terdapat di tengah badan jembatan yang baru selesai dibangun pada 2020 lalu," ujar Muhammad Rofik Hariri kepada reporter Banjarmasinpost.co.id, Minggu (31/1/2021).
Rofik panggilan akrab pemuda Desa Tanah Habang itu menjelaskan lubang di badan jembatan itu terjadi karena kerap dilintasi angkutan barang.
• Babinsa dan Relawan Gotong Royong Bangun Jembatan Darurat Murung B-Patikalain HST
• BPJN Kalsel Bangun Jembatan Penghubung 3 Provinsi di Mataraman Kabupaten Banjar
Tak hanya itu, akses jalan yang menghubungkan antardesa di Kecamatan Mataraman, dari Desa Tanah Habang hingga desa tetangga sepanjang 14 kilometer aspalnya rusak.
"Iya sejak jembatan banua anyar pada ruas jalan nasional putus akibat bencana banjir 3 minggu yang lalu, maka sejak itu jalan dipindahkan (alternatif) melalui jalan desa danau salak," ujar Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjar, Ahmad Solhan.
Menurut Solhan, setelah jembatan itu sudah diperbaiki secara darurat dengan dipasangkannya jembatan balley, namun beban mobil angkutan yang melintas di jembatan tersebut dibatasi hanya maksimum 5 ton saja.
"Dengan demikian maka mobil angkutan yang tonasenya 10 ton lebih melewati jalan alternatif hingga jalan tersebut sudah dipastikan tidak mampu untuk memikul beban yang berat di atas 10 ton," katanya.
Solhan menjelaskan kebanyakan mobil angkutan beban rata-rata 10 ton lebih yang melintasi jalan alternatif tersebut.
Sedangkan kelas jalan tersebut adalah jalan desa/kabupaten yang maksimal tonasenya hanya 3,5 ton, jelasnya.
"Awalnya kami sudah menyiapkan jalan alternatif tersebut dengan melakukan perbaikan di beberapa titik jalan yang rusak," katanya.
Namun dengan mobil angkutan beban rata-rata 10 ton yang melintasi, maka jalan tersebut rusak kembali bahkan kerusakan bertambah parah.
"Hari ini kami menurunkan alat berat satu buah dozer dan excavator mini untuk melakukan perbaikan lagi. mudahan upaya kami ini bisa membantu memperlancar arus lalulintas jalan alternatif tersebut," ujarnya.
• PUPR Kalsel Sebut Perlu Rp 45 Miliar Lebih untuk Bangun Tiga Jembatan yang Rusak Akibat Banjir
Menurut Solhan yang semestinya jalan alternatif itu hanya digunakan untuk angkutan antar desa dan transportasi masyarakat untuk mensuplay bantuan sembako dan obat-obatan serta alat kesehatan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir di wilayah kabupaten Banjar.
"Mudah-mudahan jembatan banua anyar di ruas jalan nasional yang putus, akibat banjir kemaren dalam waktu dekat ini bisa normal kembali berfungsi seperti biasa, hingga arus lalulintas angkutan barang antar propinsi bisa kembali melewatinya," katanya. (banjarmasinpost.co.id/ mukhtar wahid)
