Wanti-wanti Ketua Percasi Kalsel untuk Atlet yang Ikut Turnamen Catur Online

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Perkembangan teknologi saat ini sangat membantu para pecatur dalam meningkatkan kemampuan dan daya analisis permainannya.

Banyaknya engine dan aplikasi catur yang dapat diunduh di smartphone, membantu pecatur untuk memperkuat teori dan menganalisis partai-partai catur di mana saja dan kapan saja.

Meskipun membawa banyak kebaikan dalam kemajuan dunia catur, tidak dapat dipungkiri pula bahwa kemajuan dunia internet juga membawa dampak buruk.

Kemudahan menggunakan bantuan aplikasi catur di smartphone, sering disalahgunakan oleh beberapa pecatur untuk berbuat curang.

Mereka menggunakan aplikasi ini untuk membantu 'berpikir' saat melakukan pertandingan resmi.

• Kalahkan Lawan Disetiap Babak, Miftahul Hudany Raih Juara Kejurnas Catur Piala Ketua MPR RI

• Raih Juara Catur Piala Ketua MPR-RI, Ini Pecatur Nasional Yang Dikalahkan Miftah

Apalagi selama pandemi ini, Turnamen Catur Online lebih digalangkan, daripada turnamen tatap muka.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kalimantan Selatan, Muhammad Amin, mengatakan, kecurangan dalam turnamen catur tidak bisa ditolerir.

Ia pun rutin mewanti-wanti para pecatur Kalsel untuk tidak menggunakan bantuan komputer dalam bertanding.

"Percayalah dengan kemampuan sendiri. Olahraga itu menjunjung sportivitas. Bila kita kalah, berarti lawan lebih baik. Bila kita menang, saat itu kita lebih baik," kata Amin.

Ditambahkannya, kecurangan tersebut tidak hanya akan mencoreng nama pribadi pecatur, tetapi juga daerah asalnya.

• Di Masa Pandemi Covid-19, Percasi Kalsel Justru Aktif Gelar Kejuaraan Catur Daring

• Percasi Banjarbaru Siapkan Program 2021, Fokus Peningkatan Prestasi dan Pembinaan Atlet Usia Muda

Sedangkan mengenai event catur yang akan diadakan Percasi Kalsel, Amin mengakui, masih terkendala pandemi Covid-19 dan anggaran yang belum turun.

"Kalau sudah normal, barulah kami akan mengadakan turnamen darat (tatap muka)," ujarnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Amirul Yusuf)