Selebrita

Sosok Atta UI Karim yang Beri Rp 30 M untuk Pernikahan Aurel dan Atta Halilintar

Inilah sosok Atta UI Karim, pengusaha yang mau beri Rp 30 miliar untuk pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar. Putri Krisdayanti mau terima?

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Murhan
Instagram attaulkarim1
Atta UI Karim (tengah) bersama Atta Halilintar (kiri) 

"Awalnya karena ibu suruh saya ke Indonesia bantu ayah saya usaha karpet. Kan kalau orang tua ditolong anaknya lebih semangat. Awalnya sedih karena tinggalin kampung halaman tapi gak apa apa, jadi banyak teman dan saudara di Indonesia," kata Atta dalam keterangannya, Senin (17/8/2020).

Pada 2009 ia datang ke Indonesia untuk melanjutkan usaha ayahnya berjualan karpet. Berkat keuletannya, ia dan keluarga berhasil membuka cabang di 27 kota besar Indonesia.

"Pertama kali saya ke Indonesia tahun 2009, saya mau melanjutkan usaha orang tua saya. Awalnya kita cuma punya satu toko ini, sekarang Alhamdulillah sudah ada di kota lain, ada 27 cabang," ujarnya.

Dikatakan Atta, karpet yang ia jual berasal dari berbagai negara di Timur Tengah. Harganya pun bervariasi dilihat dari motif hingga bahan baku karpet tersebut.

"Dari 7 negara, Pakistan, Turki, Iran, Afghanistan, Kazakhstan, masih banyak lagi," tuturnya.

"Karpet itu kan seperti barang seni ya. Jadi gak ada batasan harga, karena sama seperti lukisan. Ada aja lukisan yang satu juta ada aja yang satu miliar," tambahnya.

Dalam menjalankan usahanya, Atta selalu mengedepankan kejujuran dan kepuasan pelanggan. Dengan modal kejujuran dan kepuasan pelanggan itulah yang membuat usahanya bisa bertahan hingga saat ini.

"Kalau kompetitor saya ada 100 gak masalah, kenapa, karena saya pakai harga jujur dan harga terbaik. Kalau saya jual mahal orang gak bakal balik belanja lagi. Lebih baik kita jujur, orang balik lagi belanja dan akan dipromosikan dari mulut ke mulut," katanya.

"Alhamdulillah kita juga ada website resmi dan instagram. Bisa dilihat yang beli dari artis, pejabat, pengusaha karena itulah kunci sukses kita harus jujur," katanya lagi.

Bagi yang berminat silakan langsung aja DM Atta atau langsung datang ke Toko, Nama tokonya Al Bakat. atau klik websitenya Disini.

Oh iya, buat kalian yang langsung berkunjung ke Toko Atta, siap siap yah! kalian akan disajikan makanan dan minuman ala pakistan.

Kenapa Karpet Atta bisa mahal?

Menurut Atta Ul Karim, harga sebuah karpet dipengaruhi beberapa faktor.

Salah satunya bahan dan proses pengerjaannya.

"Misalnya karpet Iran dan Turki itu berbeda. Karpet Iran ada yang handmade pakai tangan, bahannya wool sama sutra. Ya itu yang bikin mahal, karena pakai tangan dan benangnya tipis, dalam satu inch ada 180 ikat disulam, belum lagi bahannya," kata Atta Ul Karim.

Soal harga, kata Atta, karpet layaknya barang seni yang tak memiliki batasan harga. "Ada lukisan yang satu juta, ada juga yang satu miliar. Jadi harga (karpet) ratusan juta sampai 1 miliar pun juga ada," ujar Atta.

Sementara menurut Atta, orang Indonesia lebih menyukai karpet dari Turki dan Iran. Dua karpet ini dikenal berkualitas baik, namun harga yang cukup bersahabat. Namun begitu, karpet dari Tukri dan Iran juga bukan berarti tidak ada yang mahal.

"Kalau karpet Iran memang bagus banget makanya harganya juga bagus (mahal). Tapi ada aja orang yang suka karpet handmade, dia nggak suka karpet buatan mesin. Karena suka karpet seni, jadi one and only," imbuh Atta.

"Motifnya cuma satu, karena bikinnya pakai tangan. Ada yang enam bulan baru jadi karpetnya (handmade), itu yang murah. Kalau yang bagus banget bisa empat tahun baru jadi (handmade)," katanya menambahkan.

Konsisten menjaga mutu dan kualitas, tak heran Al Barkat kini memiliki 27 cabang yang tersebar di kotak-kota besar di Indonesia. Hebatnya lagi, pelanggan mereka kebanyakan dari kalangan artis.

Perjalanan panjang Bisnisnya

Melansir laman Merah putih, AL-Barkat Oriental Rugs and Carpets atau lebih dikenal Al-Barkat Carpets menjadi salah satu toko karpet yang cukup terkenal di ibu kota.

Bukan hanya masyarakat biasa saja, banyak selebritis dan pejabat yang menjadi langganan di toko milik Atta Ul Karim, pria kelahiran Pakistan, 18 April 1993.

Namun, nama besar Al-Barkat Carpets tak serta merta muncul begitu saja. Berkat tangan dingin sang ayah, Malik Masood Ahmad, toko ini terus melebarkan sayapnya.

Atta mengatakan ketika ayahnya mengadu nasib di Jakarta tahun 1997, Al-Barkat Carpets hanya menempati dua ruko saja.

"Pak Malik Masood Ahmad buka pertama kali di Jalan Fatmawati ini nomor 28AA waktu itu cuma 2 ruko lalu pelan-pelan nambah. Orag sekarang kan liat enaknya kita, tapi kalau tanya ayah saya, waduh luar biasa berjuangnya. Istilahnya sampe berdarah-darah," ucap Atta.

Atta menjelaskan, kejujuran sang ayah adalah kunci keberhasilan Al-Barkat Carpets. Malik lebih memilih memberikan harga normal.

Hal tersebut yang membuat orang banyak percaya dan menjadi pelanggan tetap di toko tersebut. Kejujuran ini pula yang menurun pada anak-anaknya, termasuk Atta.

Ketika pertama kali datang ke Jakarta, saat itu hanya ada 2 sampai 3 toko karpet saja. Persaingan pun belum seketat sekarang. Meski demikian, semakin banyaknya toko karpet tak membuat Malik patah semangat.

Bahkan hal ini menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Saat ini Al-Barkat Carpets telah memiiki 27 cabang yang tersebar di 16 kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya hingga Makassar.

Kebiasaan Engkom Komara Saat Jauh Dari Keluarga Nathalie Holscher Terungkap, Sule : Biar Makan Dulu

Nama Gisel Terucap di Video 38 Menit Picu Reaksi Nobu, Nasib Tersangka Video Syur Diungkap Polisi

Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu/Editor: Murhan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved