Berita Banjarmasin

Longsor Tambang Manualan di Tanbu Tewaskan 10 Penambang, Polda Kalsel Tetapkan Tersangka

Insiden longsor di kawasan eks tambang di Desa Mentawakan Mulya, Kecamatan Mentewe

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Hari Widodo
CAMAT MENTEWE UNTUK BPOST GROUP
Evakuasi jenazah korban terakhir yang terjebak di dalam terowongan tambang batu bara manual ke RSUD dr H Andi Abdurrahman Noor di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan, Senin (1/2/2021). 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Insiden longsor di kawasan eks tambang di Desa Mentawakan Mulya, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel yang menyebabkan jatuhnya korban mendapat atensi dari Kepolisian Daerah Kalsel (Polda Kalsel).

Sejumlah korban jiwa tersebut diketahui merupakan pekerja yang saat insiden terjadi pada Minggu (24/1/2021) melakukan penambangan secara manual di lokasi itu. 

Informasi dihimpun, Polda Kalsel melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) sudah mendalami peristiwa tersebut dan bahkan sudah menetapkan sejumlah tersangka. 

Direktur Ditreskrimsus Polda Kalsel, Kombes Pol Sapta Maulana Marpaung membenarkan adanya penetapan tersangka terkait insiden tersebut. 

"Ya benar," kata Kombes Pol Sapta saat ditemui, Kamis (4/2/2021).

17 Orang Tertimbun di Tambang Batu Bara Manualan Mentewe Tanbu

10 Orang Masih Terperangkap di Lorong Tambang Batu Bara Manual Mentewe Tanbu

Informasi lebih lanjut terkait penetapan status tersangka ini masih terus dihimpun, namun diketahui ada tiga orang yang sejauh ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. 

Diketahui, dalam insiden longsor di kawasan eks tambang tersebut total ada 10 orang pekerja yang meninggal dunia karena terjebak dalam lorong tambang manual. 

Setelah dilakukan upaya pencarian oleh tim gabungan selama tujuh hari sebanyak 9 korban ditemukan. 

Sedangkan 1 korban terakhir ditemukan sehari setelah operasi evakuasi secara resmi berakhir yaitu pada Senin (1/2/2021).

Adanya atensi dari Polda Kalsel terkait insiden tersebut mendapat apresiasi dari Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Kalsel. 

Ketua KAKI Kalsel, Husaini mengatakan, perlu dipertanyakan apakah aktivitas pertambangan manual yang dilakukan di lokasi terjadinya insiden tersebut benar atau tidak secara perizinan. 

Ia juga berpendapat, insiden tersebut bisa saja terjadi disebabkan pula oleh faktor kelalaian sejumlah pihak. 

Terjebak di Lubang Tambang Batubara Mentewe Tanbu, 1 Korban Lagi Ditemukan dalam Kondisi Meninggal

Karena itu, Husaini mengaku mengapresiasi langkah Polda Kalsel dalam menindaklanjuti hal tersebut. 

"Pertambangannya bagaimana apakah menerapkan kaidah kaidah pertambangan yang benar, pengawasannya bagaimana. Kalau itu misalnya masih ada pertambangan di bawah tanah tanpa ada izin dinas terkait tentu perlu di pertanyakan," kata Husaini.

(Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved