Liga Champions

Mou Singgung Striker AC Milan Ibrahimovic yang Tak Pernah Juara Liga Champions : Tetap Luar Biasa

Sebagai pelatih, Mourinho sempat membawa Inter Milan juara Liga Champions musim 2009-2010, namun saat Zlatan Ibrahimovic sudah tak lagi di Inter Milan

Editor: Rahmadhani
AFP/OLI SCARFF
Jose Mourinho, memberi instruksi kepada penyerang Zlatan Ibrahimovic saat keduanya masih bersama di Manchester United. Saat itu Zlatan masuk sebagai pemain pengganti pada laga kontra Chelsea di Stadion Old Trafford, Minggu (16/4/2017). (AFP/OLI SCARFF) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Jose Mourinho, pelatih klub Liga Inggris Tottenham Hotspur menyinggung pemain klub Liga Italia Serie A AC Milan Zlatan Ibrahimovic yang tak pernah juara Liga Champions.

Jose Mourinho dan Zlatan Ibrahimovic pernah tergabung saat sama-sama tergabung di Inter Milan.

Sebagai pelatih, Mourinho sempat membawa Inter Milan juara Liga Champions musim 2009-2010, namun saat Zlatan Ibrahimovic sudah tak lagi di Inter Milan.

Sementara, Ibrahimovic sampai umurnya saat ini 39 tahun belum pernah menjadi juara Liga Champions.

Baru-baru ini, Mourinho kembali menyinggung soal 'prestasi' Zlatan di Liga Champions itu.

Juru taktik Spurs, Jose Mourinho, menyebut bahwa trofi Liga Champions tidak bisa menjadi tolak ukur kesuksesan bagi seorang pemain dan pelatih.

Jadwal Liga Champions Live SCTV, Neymar Mulai Antisipasi Laga Barcelona vs PSG

Pioli Duetkan Bennacer & Frank Kessie di Lini Tengah Saat AC Milan vs Crotone di Liga Italia

Reputasi Jose Mourinho memang diakui secara luas dan dianggap sebagai salah satu manajer tersukses sepanjang masa.

Tidak bisa dipungkiri kembali jika suatu klub ingin menggaransi sebuah gelar dari sebuah kompetisi, maka pilihan yang tepat ialah menggunakan jasa Jose Mourinho.

Meraih trofi sepertinya memang sudah menjadi jaminan bagi klub yang memakai jasa Mourinho.
Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid dan Manchester United pernah merasakannya.

Selama menangani klub-klub tersebut, Mourinho berhasil memenangkan 25 trofi. Itu termasuk dua gelar Liga Champions dan tiga gelar Liga Inggris.

Meskipun terbilang sukses dalam memberikan gelar pada klub-klub yang pernah ia tukangi, namun Jose Mourinho memiliki pandangan tersendiri soal Liga Champions.

Menurutnya, titel gelar Liga Champions tak menjadi parameter bagi pemain atau pelatih disebut sukses dalam karier sepak bola mereka.

"Ketika anda tidak memenangkan trofi Liga Champions, tak berarti bahwa anda bukan sebagai pelatih atau pemain yang fenomenal," terang Mourinho, dikutip dari laman FCInternews.

"Apa yang membuat seorang pelatih atau pemain layak disebut sukses ialah menjadi juara di kompetisi (liga) besar."

Mou kemudian mengambil contoh pada kasus yang dialami oleh Zlatan Ibrahimovic.

Striker andalan AC Milan sepanjang karier profesionalnya sekalipun belum pernah merasakan manisnya gelar Liga Champions.

Namun toh menurut kacamata The Special One, Ibra tetaplah sosok pemain dengan kualitas terbaik yang pernah ia latih.

Tidak bisa dipungkiri kembali deretan klub elite Eropa pernah menggunakan jasa bomber 39 tahun itu.

Sebut saja AC Milan, Inter Milan, Juventus, barcelona, Manchester United hingga PSG telah merasakan servis yang diberikan oleh Ibra.

Namun hingga saat ini ia kembali membela panji Rossoneri, Zlatan Ibrahimovic belum pernah mengangkat trofi si Kuping Besar itu.

"Bagi saya pemain paling luar biasa dalam 20 tahun terakhir adalah Ibrahimovic. Dia masih pemain yang fantastis meski berusia 39 tahun dan tidak pernah memenangkan Liga Champions," terangnya.

Jose Mourinho dan Zlatan Ibrahimovic sempat tergabung kembali di Manchester United namun saat itu keduanya tak pernah memenangkan Liga Champions.

Penyerang AC Milan Zlatan Ibrahimovic (kiri) berdebat dengan penyerang Inter Milan Romelu Lukaku (kanan) di akhir babak pertama pertandingan sepak bola perempat final Piala Italia (Coppa Italia) pada 26 Januari 2021 di stadion Meazza di Milan.
Penyerang AC Milan Zlatan Ibrahimovic (kiri) berdebat dengan penyerang Inter Milan Romelu Lukaku (kanan) di akhir babak pertama pertandingan sepak bola perempat final Piala Italia (Coppa Italia) pada 26 Januari 2021 di stadion Meazza di Milan. (MIGUEL MEDINA / AFP)

* Terlibat Pertikaian dengan Eks Rekannya Lukaku

Klub Liga Italia Serie A AC Milan terancam kehilangan Zlatan Ibrahimovic. Hal ini setelah 'PSSI' nya Italia bersiap menginvestigasi pertikaiannya melawan striker Inter Milan Romelu Lukaku.

Pertikaian itu terjadi pada laga perempatfinal Coppa Italia antara Inter Milan menghadapi AC Milan di Rabu (27/1/2021) dini hari WIB.

Laga itu dimenangi oleh Nerazzurri dengan skor 2-1.

Saat itu, dua mantan pemain Manchester United, Ibrahimovic dan Lukaku terjadi di tehtah pertandingan.

Adu mulut terjadi antara keduanya sesaat sebelum turun minum menyusul pelanggaran Alessio Romagnoli kepada Lukaku.

Lukaku yang tidak terima kemudian menghampiri Romagnoli dan tak lama Ibrahimovic datang untuk membela rekannya, keduanya kemudian saling melempar kata umpatan.

Salah satu kata yang terlontar dari mulut Ibrahimovic kepada Lukaku adalah 'lakukan saja voodoomu'.

Seperti yang dikabarkan oleh pemilik klub Everton, Farhad Moshiri, pada 2018 bahwa Lukaku memilih untuk meninggalkan klub setelah menerima pesan voodoo dari ibunya.

Voodoo sendiri adalah ritual yang sering dilakukan oleh orang Afrika sehingga Ibrahimovic dituding telah berperilaku rasisme karena ucapannya itu.

Manchester United, Paul Pogba, membela Zlatan Ibrahimovic atas tudingan rasisme kepada Romelu Lukaku dalam perseteruan kedua mantan rekannya itu.

Sempat dituding sebagai ucapan rasialis, mantan rekan Lukaku dan Ibrahimovic di Manchester United, Paul Pogba ikut memberikan pendapat.

Melalui akun Twitter pribadinya, Pogba menyangkal bahwa Ibrahimovic telah bertindak rasis.

Paul Pogba terkejut dengan komentar Zlatan Ibrahimovic yang menyatakan dia bergabung dengan Manchester United tanpa bayaran. (Gime Me Sport)

Pogba mengaku Ibrahimovic sangat mencintainya dan tidak mungkin melakukan hal itu.

"Zlatan ... rasis? Dia terlalu mencintaiku jadi dia orang terakhir yang aku anggap rasis," tulis Pogba disertai emoji tertawa seperti dikutip SuperBall.id dari Manchester Evening News.

"Ayolah, jangan bercanda dengan itu."

Ibrahimovic sendiri telah membantah tudingan bahwa dirinya telah berperilaku rasis melalui akun Twitter pribadinya.

"Di dunia Zlatan tidak ada tempat untuk rasisme, kita semua ras yang sama," bantah Ibrahimovic.

"Kita semua sama, kita semua adalah pemain, beberapa lebih baik dari yang lain," tambahnya.

Keduanya juga sudah dihukum, dengan larangan bermain satu pertandingan.

Namun larangan bertanding hanya berlaku untuk kompetisi Coppa Italia, bukan di liga.

Namun rupanya masalah tak berhenti sampai di situ.

Sanksi lebih besar menanti Ibrahimovic. Pasalnya, Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) atau PSSI-nya Italia akan membuka investigasi lanjutan terhadap pertengkaran antara dirinya dan Lukaku.

Dikutip BolaSport.com dari Football Italia, Ibrahimovic berisiko dijatuhkan larangan bertanding hingga 10 pertandingan jika terbukti mengucapkan hinaan bernada rasialis kepada Lukaku.

Jika benar, jelas ini akan jadi kehilangan besar bagi AC Milan.

Meski kelakuan dan ucapan Ibrahimovic jauh dari kata terpuji, AC Milan sebelumnya memastikan tidak menjatuhkan sanksi untuk penyerang asal Swedia tersebut.

Kehadiran Zlatan Ibrahimovic di AC Milan jelas masih sangat dibutuhkan.

Saat ini AC Milan yang sempat digdaya di awal musim, mulai keteteran di Liga Italia Serie A.

Kini AC Milan memang masih kokoh di puncak Klasemen Liga Italia Serie A pekan 20.

Namun 46 poin AC Milan ini hanya berselisih 2 poin dari pesaing terdekatnya sang tetangga Inter Milan.

Berita ini sudah tayang di Tribunnews dengan judul Jadwal Liga Champions, Petuah Mourinho Seret Ibrahimovic: Trofi tak Bisa jadi Parameter Kesuksesan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved