Banjir Kalsel di Gambut Kabupaten Banjar Mulai Surut, Perajin Tapai In Kembali Berproduksi

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Banjir yang terjadi di hampir semua wilayah di Kalsel, membuat produksi tapai di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar juga turut terhenti.

Produksi berhenti tidak kurang dari dua bulan, dengan kehilangan potensi pendapatan jutaan rupiah.

Saukani, perajin tapai Azzahra, kepada BPost, Senin (8/2/2021), mengaku musibah banjir  juga sangat berdampak dalam produksi tapai olahannya. 

Ia menyebut, selama banjir Ia kesulitan untuk mendapatkan beras ketan karena pedagang beras langganannya di Banjarmasin terendam.

• Tips Cara Membikin Tapai Singkong Manis dan Lembut di Lidah

• Tapai Gambut Rasanya Terkenal Legit, Ini Harganya Per Kotak

Kemudian, daun katu (sebagai pewarna alami) juga sulit dikeringkan karena kondisi hujan yang terus-menerus.

Selain itu pengantaran yang mengalami kendala karena hampir semua wilayah di kabupaten Banjar terendam termasuk mayoritas pelanggan. 

Ditambah minat masyarakat mengalami penurunan, karena tapai biasa di konsumsi untuk acara kumpul keluarga.

"Kini, sejak awal februari mulai produksi lagi, peminat langsung membludak yang mana mampu menghabiskan hingga 20 cup besar, dalam satu cup besar harnya Rp 20 ribu. Alhamdulillah dalam satu hari sejak mulai promosi lagi nih," lontar Saukani.

• Menikmati Tapai Gambut Tak Lagi Susah, Banyak Dijajakan Sepanjang Jalan Banjarbaru Hingga Martapura

Pengusaha tapai lainnya di gambut, Sahrani juga mengeluhkan pengeringan pewarna tapai yang terbuat dari alami katu.

"Menjemur susah. Jadi kami jual yang ada di stok saja," kata dia.

(banjarmasinpost.co.id /nurholis huda)