Satu Unit Rumah Huntara Komunal Capai Rp 80 Juta, Warga Berharap Hunian Tetap Segera Direalisasikan

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Satu unit Rumah hunian sementara (Huntara) komunal yang dibangun Pemkab HST menghasbiskan dana antara 75 sampai Rp 80 juta.

Dana tersebut berasal dari anggaran tanggap darurat BPBS HST, yang teknis pelaksanaan realisasinya dilaksanakan Dinas Perkim HST.

Sementara, warga yang kehilangan tempat tinggal, baik akibat arusak total maupun hanyut tak tersisa berharap, BNPB pusat maupun Provinsi Kalsel secepatnya memberikan kepastian bantuan hunian tetap.

“Sebab, kami ingin cepat bangkit dan bisa hidup normal lagi bersama keluarga, agar lebih tenang mencari nafkah,”kata Toto Martoni, mewakili warga Desa Baru, Waki Kecamatan Batubenawa yang kini tinggal di huntara.

Baca juga: Unggahan di Medsos Berbau Pedofilia Hebohkan Warganet, Tersangka Diamankan Satreskrim Polres Tapin

Baca juga: Sempat Viral, Masjid Baiturrahman Mandastana Batola Tergenang Banjir, Tapi Airnya Sangat Jernih

Baca juga: Laporan Masuk Aplikasi Cangkal, Polsek Banjarbaru Kota Amankan Ibu Muda Edarkan Alkohol Tanpa Izin

Berdasarkan data DInas Perkim sendiri, masih ada 183 rumah yg hilang, dan belum tercover di huntara karena terbatasnya anggaran Pemkab HST.

“Mereka yag belum tercover di Huntara, masih tidur di tenda-tenda,”kata Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman, Dinas Perkim HST, Syafaat dikonfirmasin banjarmasinpost.co.id, Minggu (21/2/2021).

Dijelaskan, selama ini peran relawan membangunkan warga rumah sementara di beberapa titik desa selama ini sangat membantu Pemkab HST mengatasi penanganan pasca banjir.

Rencananya, bantuan huntara juga akan diberikan tim ACT. “Kami arahkan ke desa desa yang belum tersentuh huntara dari Pemkab HST.

Juga dari dari IZI (Inspirasi Zakat Indonesia) dan WIZ yang mau membangun di Patikalain. Kami sampaikan terimakasih atas kepedulian mereka yang telah membantu Pemkab HST dengan tulus tanpa pamrih,”kata Syafaat.

(banjarmasinpost.co.id/hanani)