KalselPedia: Anggota DPRD Berpakaian Adat Banjar di Hari Jadi Provinsi

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Setahun sekali saat Agustus, pakaian tradisional khas adat Banjar menjadi seragam yang dikenakan para anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.

Pakaian tradisional khas adat Banjar ini mereka kenakan saat Rapat Paripurna Istimewa memperingati Hari Jadi Provinsi Kalsel pada 14 Agustus. 

Pakaian Adat Banjar laki-laki, yaitu berupa celana panjang, ditutupi sarung setinggi lutut, baju luaran cekak musang dan topi laung.

Sedangkan yang perempuan, kain sarung, baju poko selendang dan selop.

Baca juga: KalselPedia: Paripurna Istimewa Hari Jadi Provinsi Kalsel

Baca juga: Komisi III DPRD Kalteng Bertandang ke DPRD Kalsel, Studi Penanggulangan Bencana Banjir Kalsel

Baca juga: PT Conch South Kalimantan Cement Serahkan 4.000 Sak Semen untuk Kalsel

Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Positif 107 Orang, Terbanyak dari Banjarmasin

Pada pelaksanaannya setiap tahun, biasanya ada corak khusus yang sama dalam setiap setelan Pakaian Adat Banjar yang dikenakan para anggota DPRD Kalsel ini.

Mereka mengenakan kain sasirangan. Untuk pakaian laki-laki corak kain sasirangan digunakan untuk sarung selutut dan laung yang digunakan. Sedangkan untuk perempuan, sebagai rok dan selendang. 

Selain itu, warna corak sasirangan juga biasanya diseragamkan untuk semua setelan para anggota DPRD Provinsi Kalsel.

Tak hanya para anggota dewan, Kepala Daerah Provinsi Kalsel serta para tamu undangan yang hadir juga biasanya mengenakan Busana Adat Banjar. Meski, corak warna yang digunakan bisa saja berbeda.

(Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)