Martapura FC Diakuisisi Dewa United FC, Asprov PSSI Tidak Bisa Halangi MFC

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Berkurangnya wakil Kalimantan Selatan di ajang liga sepak bola profesional tim Liga 2 Indonesia Martapura FC secara resmi diakuisisi oleh Dewa United FC disayangkan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalsel.

Sekretaris Asprov PSSI Bakhtiansyah mengatakan Martapura FC adalah salah satu klub profesional kebanggaan Banua selain Barito Putera.

"sayangkan jika Martapura FC harus berpindah markas ke Tangerang karena resmi diakuisisI Tim Dewa United FC yang akan bermarkas di Tangerang," kata Bakti sore tadi.

Namun, kata Bakti,  Asprov PSSI tidak bisa mengambil tindakan apapun karena Martapura FC adalah klub profesional.

Baca juga: Inilah Profil Dewa United FC yang Mengakuisisi Martapura FC Jelang Bergulirnya Liga 2 2021

Baca juga: Jawaban Manajemen soal Akuisisi Martapura FC & Ganti Nama Jadi Dewa United FC

Dia menerangkan klub sepakbola Indonesia ada dua yakni amatir dan profesional.

Amatir biasanya orentasinya memfasilitasi putra putra did aerah bisa bermain sepakbola ke jenjang yang lebih tinggi.

"Klub amatir ini kebanyakan milik daerah dan masyarakat sangat mengakar ke daerah memiliki nilai sejarah. Kalau di Kalsel Perseban Banjarmasin, Persemar Martapura, Persetala dan lainnya," terang dia.

Sementara profesional orientasinya adalah bisnis dan status kepemilikannya milik kelompok atau keluarga atau perusahaan atau pribadi. Contoh di Kalsel Barito Putera milik Hasnur grup dan Martapura sekelompok orang.

Saat klub profesional ketika mau dipindah tangankan pemiliknya melakukan hal yang sah saja.

"Pembicaraannya pun Hanya dua orang yakni pemilik klub dan pembeli tidak melibatkan PSSI," urai Bakti.

Baca juga: Mantan Manajer MFC Maulana Mansyur Sedih Martapura FC Berganti Nama Jadi Dewa United FC

Baca juga: Martapura FC Resmi Berganti Nama Jadi Dewa United FC, Begini Reaksi Monster

Sehingga wajar jika pemilik klub sudah tidak sanggup lagi mengelola klub atau ingin mencari keuntungan karena ada tawaran lebih bisa diakuisisi.

"Apalagi jika membeli orang luar tentu dia akan membawa keluar daerahnya. Asprov PSSI tidak bisa menghalangi," tambah dia. (banjarmasin post.co.id/Khairil rahim)