Yayasan BOSF Lepasliarkan 7 Orangutan Pakai Helikopter di Hutan Lindung Bukit Batikap Kalteng

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA -  Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) melepasliarkan tujuh orangutan di alam bebas di Hutan Lindung Bukit Batikap Murungraya, Kalimantan Tengah.

Proses pelepasliaran dalam masa pandemi ini berbeda dengan pelepasliaran saat sebelum Pandemi Covid-19.

Ada Protokol Kesehatan yang wajib dipakai agar orangutan yang dilepasliarkan tidak tertular virus corona dalam proses pelepasliaran tersebut.

Petugas yang melepasliarkan pun wajib menggunakan baju hasmat selama proses tersebut.

Baca juga: Temukan Pungutan Liar Layanan Publik, Masyarakat Kalteng Diminta Laporkan ke Tim Saber Pungli

Baca juga: Polda Kalteng dan Korem Tingkatkan Patroli Setelah Penetapan Pemenang Pilgub

Baca juga: Pangkalan Elpiji di Tanahlaut Ini Diproses Hukum Penyidik Satpol PP, Jual Elpiji Melon Melebihi HET

Dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah, orangutan dibawa menggunakan truk bak terbuka ke Bandara Kuala Kurun, Kabupaten Gunungmas.

Tim anestesi dan teknisi yang menggotong orangutan mengenakan APD ketat sebagai bagian dari
protokol baru sesuai prosedur yang ditetapkan.

Seluruh staf yang terlibat dan orangutan telah menjalani tes Covid-19. Prosedur ini wajib dilakukan selama masa Pandemi Covid-19 untuk rehabilitasi orangutan di Yayasan BOS.

Yayasan BOS Bersama BKSDA melakukan Dua Pelepasliaran Berturut-turut di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur Bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) melepasliarkan 10 (sepuluh) orangutan dari dua pusat rehabilitasi orangutan, Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah, dan Samboja Lestari di Kalimantan Timur.