Berita Banjarmasin

Respon Kemendikbud, Disdikbud Kalsel Belum Pastikan Pembelajaran Tatap Muka Juli Ini

DIsdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan belum memastikan akan melangsungkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Juli ini. 

Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID/MILNA SARI
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), HM Yusuf Effendi, belum memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Juli nanti, Kamis (4/3/2021). 

Editor : Hari Widodo
 
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DIsdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan belum memastikan akan melangsungkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Juli ini. 

Kadisdikbud Kalsel HM Yusuf Effendi Kamis mengatakan, meski Mendikbud telah membolehkan pelaksaan PTM mulai Juni 2021 namun Kalsel tetap akan melihat kondisi daerah terlebih dahulu.

"Apakah pasti Juni Kalsel juga PTM, tergantung, melihat kondisi daerah kita. Kalau membahayakan barang jadi perlu pertimbangan yang matang. Karena sesuai hakikat PTM untuk mengedepankan kesehatan dan keselamatan," jelasnya, (4/3/2021) .

Meski begitu sekolah SMA, SMK dan Diksus di Kalsel jelasnya tetao harus menyiapkan diri. Misalnya saat ini sudah ada beberapa sekolah yang siap untuk menggelar PTM. 

Baca juga: Siap Penuhi Target Mendikbud, SMPN 1 Banjarbaru Telah Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Banjarmasin, Kadisdik : PTM Siap Dilaksanakan saat PPKM Mikro Berakhir

Baca juga: 253 Sekolah di Banjar Usulkan Pembelajaran Tatap Muka, PTM Tunggu Edaran Disdik Kalsel

Namun ujar Yusuf seluruh satuan pendidikan harus lebih dahulu memelajari SKB empat Mentri. Selain itu juga menghimpun surat pernyataan kesedian komite sekolah termasuk orangtua dan wali siswa saat akan menggelar PTM.

Sekolah juga harus menyiapkan sarana penerapan protokol kesehatan di sekolah misalnya cairan disinfektan, susunan bangku untuk jaga jarak, jadwal masuk sekolah, hand sanitizer, masker jika ada siswa yang lupa membawa masker atau maskernya rusak, tempat cuci tangan pakai sabun, dan thermogun.

Selain itu sekolah juga harus melampirkan zona di satuan pendidikannya. Bahan itu menjadi yang akan dibahas bersama dan dilaporkan ke gubernur. 

"Jika memang sudah memenuhi syarat dan keadaan sudah kondusif maka PTM bisa saja dilakukan," tambahnya.

Selain melengkapi persyaratan, sebelum menggelar PTM ujar Yusuf juga perlu digelar simulasi PTM sehingga protokol kesehatan dapat ditegakkan secara ketat.

Vaksinasi terhadap guru terangnya juga sudah harus selesai. Meski begitu kerawanan akan terpapar Covid 19 juga masih besar. Karena yang divaksin hanya guru sedangkan anak didik tak divaksin.

"Mungkin dengan siswa bisa menjaga protokol kesehatan bisa dilakukan ancaman terpapar Covid 19 bisa ditekan," tambahnya.

Sebelumnya Mendikbud mengatakan PTM bisa digelar sejak Juli dengan harapan semua guru saat itu sudah selesai divaksin. PTM juga digelar secara rotasi untuk masuk kelas sehari-hari.

Baca juga: 95 Persen Ortu Setuju, SDN 2 Bangkal Banjarbaru  Antusias Pembelajaran Tatap Muka

Sementara PJ Gubernur Kalsel Safrizal ZA meminta kabupaten kota yang akan menyelenggarakan belajar tatap muka agar melakukan skrining tes terhadap pengajar. 

"Karena itu kita akan bantu 5 ribu swab antigen sebagai tahap awal, selebihnya kabupaten kota dapat membeli sendiri," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Milna Sarii)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved