Cerita Rakyat dalam Tarian Banjar
Asal Usul Pulau Kembang dalam Tari Talabet Karya Sanggar Ije Jela Batola
Kisah heroik Datu Pujung melawan tentara Inggris yang masuk ke Muara Sungai Barito, menginspirasi Sanggar Ije Jela Barito menciptakan Tari Talabet
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Cerita rakyat tak hanya diangkat dalam sebuah teater, juga dibikin tarian.
Hal itu dilakukan Sanggar Permata Ije Jela Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan yang membawakan Tarian Talabet.
Selain juara di Parade Tari Nusantara 2019, tarian tersebut juga tampil di acara puncak peringatan 17 Agustus di Jakarta tahun 2020 lalu.
Menurut Tajuddin, penata tari Sanggar Ije Jela Batola, Tari Talabet diambil dari kata Talabet yang dalam bahasa Bakumpai bermakna perisai.
"Tari ini menceritakan tentang keperkasaan Datu Pujung seorang patih yang diibaratkan sebagai perisai/pelindung kerajaan," kata Odie, panggilan akrabnya.
Baca juga: Angkat Legenda Pulau Suwangi, Sanggar Saijaan Kotabaru Juara di Festival Tari Daerah se Kalsel
Berawal dari tambatnya sebuah kapal Inggris beserta serdadunya di muara sungai Barito yang juga membawa orang-orang Tionghoa di dalamnya.
Mereka bermaksud ingin menguasai kerajaan.
Hal tersebut tentu mendapatkan perlawanan dari Datu Pujung.
Dengan kesaktiannya Datu Pujung menenggelamkan kapal tersebut beserta isinya.
Bangkai kapal tersebut akhirnya menjadi delta atau pulau yang sekarang dikenal dengan sebutan Pulau Kembang yang menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan selatan.
(banjarmasin post.co.id/syaiful anwar)