Video Viral
VIRAL, Kebiasaan Duduk Hingga 20 Jam Gadis di Bau-bau Idap Sindrom Piriformis
Akibat duduk hingga 20 jam dalam sehari serta tidak pernah olahraga, seorang gadis mengidap sindrom piriformis. Kisahnya jadi viral
"Awalnya saya bisa duduk lebih dari 20 jam, sekarang boro-boro sejam, 5 menit aja udah nyeri sekali. Akhirnya saya memutuskan untuk memeriksakan ke doker sekitar bulan Februari 2021," terang Nisa.
Baca juga: Video Truk Pengangkut Kayu Beraksi Oleng di Lumajang Viral, Sopir: Cuma Ingin Menghibur
Baca juga: VIRAL Pak Guru Dilabrak Aparat Desa Usai Posting Jalan Rusak di Facebook
Menurut dokter spesialis medik yang merawat Nisa, sindrom piriformis yang dialaminya disebabkan karena duduk terlalu lama.
Sehingga membuat otot piriformis Nisa tertekan.
Ia pun kini hanya bisa menyesal karena dulu terlalu berlebihan dalam belajar.
"Penyebabnya itu kata dokter spesialis medik saya, karena saya duduk terlalu lama yang mengakibatkan otot priformis saya tertekan sekali. Jadi itulah sekarang saya seperti nyesal banget belajar berlebihan gitu," tuturnya.
Nisa menjelaskan sindrom piriformis adalah gangguan neuromuskular yang terjadi karena saraf sciatica (nervus ischiadicus) terkompresi atau teriritasi oleh otot piriformis.
Sehingga menimbulkan nyeri, kesemutan, pada area pantat sampai perjalanan saraf sciatica.
Hasil Rontgen Tunjukkan Otot Nisa Terlihat, Lurus, Tegang dan Memendek
Saat memeriksakan ke dokter spesialis tulang kondisi Nisa dinilai baik-baik saja.
Hingga disarankan untuk melakukan rontgen tulang belakang hingga pantat.
Hasil rontgen juga disebut baik-baik saja oleh dokter dan tidak ada kelainan.
Nisa pun hanya diberikan obat pereda nyeri saja.

Namun karena merasa belum yakin dengan hasil pemeriksaan, Nisa melakukan pemeriksaan kembali ke dokter spesialis rehabilitasi medik.
"Jadi teman saya sarankan untuk ke dokter spesialis rehabilitasi medik. Dan setelah saya ke dokter itu dan dokter itu meminta hasil rontgen foto saya dia sangat kaget."
"Karena hasilnya otot saya lurus semua seperti tegang dan memendek gitu. Dokter menyarankan untuk memberikan terapi untuk memperbaiki otot saya," ungkap Nisa.